Lihat ke Halaman Asli

Qisthon Fannani

Kompasianer

Kisah Buraq pada Hari Kiamat

Diperbarui: 20 Juli 2022   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: wallpaperacces.com

Dilansir dari Wikipedia, Buraq (bahasa Arab: , al-burq; cahaya atau kilat) adalah sesosok makhluk tunggangan dalam mitologi Islam, yang membawa Nabi Muhammad dari Masjid Al-Aqsa menuju Mi'raj ketika peristiwa Isra Mi'raj. Makhluk ini diciptakan Allah terbuat dari cahaya.

Buraq merupakan hewan yang dikendarai Nabi Muhammad SAW ketika melakukan perjalanan Isra' Mi'raj dari Masjidil Haram di Kota Mekkah sampai Masjidil Aqsha di Kota Yerusalem Palestina, yang ditempuh dalam waktu semalam, padahal pada masa itu belum ada kendaraan canggih seperti pesawat atau jet seperti sekarang.

Di dalam beberapa karya kitab ulama, para ulama menuliskan Buraq ke dalam golongan "Dabbah" atau hewan melata. Sebagaimana namanya diambil dari kata "Barqun" yang artinya kilat, hewan tersebut dinamakan dengan istilah "Buraq" karena kecepatan lari dan terbangnya sangat cepat seperti kilat. Kecepatan Buraq dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Muslim yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik, diterangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

'Didatangkan kepadaku buraq, yaitu hewan (dabbah) yang berwarna putih (abyadh), bertubuh panjang (thawil), lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dan sekali ia menjejakkan kakinya yang berkuku bergerak sejauh mata memandang". (kitab al-Jami' al-Sahih juz I, hlm 99).

Terlepas dari kecepatan dan bentuk Buraq tersebut, peristiwa Isra Mi'raj telah menunjukkan kebesaran Allah SWT kepada hamba-Nya. Hal ini seperti dijelaskan dalam surah al-Isra' ayat 1 yang artinya,

"Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat".

Kisah Buraq setelah Dibangkitkan di Hari Kiamat

Buraq merupakan hewan melata pertama yang dibangkitkan setelah hari kiamat. Ia bertugas untuk melayani Nabi Muhammad SAW sebagai kendaraan pribadi kelak di akhirat, sebagaimana beberapa riwayat menyebutkan bahwa Beliau mengendarai Buraq saat memberikan syafaat kepada umatnya.

Beberapa saat setelah Nabi Muhammad SAW dibangkitkan, Buraq pun mendekat kepada Nabi SAW agar Beliau menaikinya. Namun setelah dekat, Buraq merasa gemetaran seraya berkata,

"Wahai Malaikat Jibril, demi kemuliaan Tuhanku, tidak akan ada yang bisa menaikiku kecuali Nabi dari Bani Hasyim, dari daerah Abthah (tempat yang dekat dengan Mekkah), bersuku Quraisy, yaitu Nabi Muhammad SAW, sang pemilik Al-Qur'an".

Dengan penuh kerendahan diri, Nabi SAW hanya berkata,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline