Untuk menjadi orang dewasa, kaum muda dianggap harus bersosialisasi dalam komunitas selama berabad-abad karena Aristoteles menyebut manusia sebagai "Zoon politicon" atau bisa juga disebut sebagai makhluk sosial. Kekhawatiran tentang dampak isolasi pada perkembangan sosial dan psikologis anak-anak dan remaja telah muncul dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, dengan kemajuan teknologi, cara kita berinteraksi satu sama lain juga berubah. Anak-anak muda semakin banyak menghabiskan waktu di dunia maya untuk berinteraksi dengan teman-teman dan komunitas online. Ini memberikan banyak keuntungan, seperti memperluas jaringan sosial, mendapatkan akses ke berbagai informasi, dan menemukan komunitas yang memiliki minat yang sama.
Sebaliknya, interaksi melalui internet juga menimbulkan masalah baru, seperti kesulitan membedakan antara dunia maya dan dunia nyata, dan risiko cyberbullying. Pertanyaan tentang pentingnya pertumbuhan komunitas online menjadi lebih penting sekarang karena komunitas online mungkin lebih penting bagi kaum muda daripada sebelumnya.
Peran Komunitas Online bagi Anak Muda
Komunitas online menyediakan platform untuk ekspresi, dukungan sosial, dan perbaikan diri bagi anak muda. Mereka dapat bertemu teman baru, bertukar pengalaman, dan mendapatkan informasi menarik bagi mereka di tempat ini. Remaja juga dapat menganggap komunitas online sebagai ruang aman untuk menguji identitas mereka dan mencari kelompok sebaya. Keterlibatan dalam komunitas online juga dapat meningkatkan keterampilan sosial dan harga diri anak muda.
Fleksibilitas dan Tantangan
Salah satu keuntungan dari komunitas online adalah fleksibel. Pengguna atau anggota komunitas dapat berinteraksi tanpa batasan waktu dan tempat. Namun, ada beberapa masalah yang perlu dihadapi di balik kemudahan akses ini. Pengguna, terutama anak-anak, rentan terhadap ancaman seperti perundungan online, penyebaran informasi palsu, dan eksploitasi seksual.
Dalam buku "Alone Together" Sherry Turkle (2011) menyebutkan teknologi itu menggoda. Teknologi melepaskan kita dari kelemahan kita di dunia nyata dan memungkinkan kita berteman dengan orang lain dengan ilusi persahabatan tanpa adanya tuntutan persahabatan. Anak-anak muda yang terlalu banyak menghabiskan waktu di dunia maya dapat mengalami kesepian dan kesulitan membangun hubungan yang kuat di dunia nyata. Selain itu, tekanan konstan untuk terhubung dan FOMO (fear of missing out) dapat mempengaruhi kesehatan mental Anda.
Identitas Pengguna dan Konflik
Identitas individu seringkali diwakili oleh komunitas online mereka. Di sini, pengguna dapat berbicara secara bebas dan menemukan kelompok yang mewakili nilai-nilai yang mereka percaya. Namun, kebebasan berekspresi ini juga dapat menyebabkan perselisihan dan konflik. Jika ada pendapat yang berbeda, terutama tentang hal-hal yang sensitif, hal itu dapat memicu perdebatan panas dan bahkan ujaran kebencian. Menurut Erik Erikson dari buku "Identity and the Life Cycle" (1994) Konflik identitas ini dapat menyebabkan lingkungan yang tidak aman dan stres bagi masyarakat. Mencari identitas diri adalah salah satu tugas perkembangan remaja.