Rindu segelas kopiku
Saat itu malam bertumpu dingin
Jiwa beku dalam kabut basah
Hangatmu menekuk kesepianku berdiri
Entah berapa minggu terlewatkan aromamu
Dan aku hanya memandang cangkir kosong tanpa isi
Hujan kembali datang
Angin menusuk membuat kaku
Aku beradu malam tanpa pekatmu
Entah dimana kini kau letakan warnamu
Ini gelas terakhirmu sebelum berlalu
Masih tersisa ampas dan bekas bibirmu
Kapan lagi kau duduk disini
Atau sekedar menyeduhkan kopi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H