Lihat ke Halaman Asli

Kopi

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu segelas kopiku

Saat itu malam bertumpu dingin

Jiwa beku dalam kabut basah

Hangatmu menekuk kesepianku berdiri

Entah berapa minggu terlewatkan aromamu

Dan aku hanya memandang cangkir kosong tanpa isi

Hujan kembali datang

Angin menusuk membuat kaku

Aku beradu malam tanpa pekatmu

Entah dimana kini kau letakan warnamu

Ini gelas terakhirmu sebelum berlalu

Masih tersisa ampas dan bekas bibirmu

Kapan lagi kau duduk disini

Atau sekedar menyeduhkan kopi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline