Lihat ke Halaman Asli

Ketika Langit Melukiskan Cinta

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14162218991566421164

foto:klik

Senja itu mulai merajuk menjadi tua
Matahari yang merendah jadi pertanda
Berganti nyanyi kidung gelap
Dalam secarik syair awan beradu

Tak tahu kemana mereka bersembunyi
Seikat cahaya yang tadi menggumulku
Dalam separuh waktu berputar
Dengan cinta dan marahnya

Tak ada yang beda
Angkasa mewarnai mata dengan coretan bintang
Walaupun awan terkadang sombong menghadang
Atau langit sedang tak mau berbagi cerita?

Biarkan…
Nanti juga kembali…

Langit bukan miliku
Langit milik hujan
Langit rumah sang awan
Langit istana dewi bulan
Aku hanya menitipkan lukisan cinta tanpa meninggalkan luka

Aku bercerita tanpa ada menyela
Aku bernyanyi tanpa nada duri
Disana memori tertitipkan indah

Seperti kanvas tanpa ujung
Rasa terimaji tanpa patahan ruas
Sketsa bintang memberi hidup pada naluri
Memberi terang ditiap celah warna kusam

Aku hanya mampu menghiasmu
Mengabadikn lukisan cinta
Sampai kapan…
Entahlah…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline