foto:klik
Senja itu mulai merajuk menjadi tua
Matahari yang merendah jadi pertanda
Berganti nyanyi kidung gelap
Dalam secarik syair awan beradu
Tak tahu kemana mereka bersembunyi
Seikat cahaya yang tadi menggumulku
Dalam separuh waktu berputar
Dengan cinta dan marahnya
Tak ada yang beda
Angkasa mewarnai mata dengan coretan bintang
Walaupun awan terkadang sombong menghadang
Atau langit sedang tak mau berbagi cerita?
Biarkan…
Nanti juga kembali…
Langit bukan miliku
Langit milik hujan
Langit rumah sang awan
Langit istana dewi bulan
Aku hanya menitipkan lukisan cinta tanpa meninggalkan luka
Aku bercerita tanpa ada menyela
Aku bernyanyi tanpa nada duri
Disana memori tertitipkan indah
Seperti kanvas tanpa ujung
Rasa terimaji tanpa patahan ruas
Sketsa bintang memberi hidup pada naluri
Memberi terang ditiap celah warna kusam
Aku hanya mampu menghiasmu
Mengabadikn lukisan cinta
Sampai kapan…
Entahlah…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H