Kisah ini berawal dari seorang gadis yang bernama Alena . Alena adalah seorang gadis yang humble dengan semua orang termasuk anak cowok. Pada suatu hari sekolah di tutup karena penyakit koroner semakin menyebar di seluruh di dunia karena itu semua sekolah di tutup sementara sampai penyakit itu agak berkurang dan anak anak harus belajar di rumah.
Alena di rumah merasa bosan dan dia bete karena harus mengerjakan pr terus dan menerus dan dia akhirnya main keluar. Di luar Alena merasa bebas dan sangat seru, dia bermain bersama zalma dan mimin. Alena senang karena bermain sepatu roda, mamanya zalma selalu melihat mereka bermain sepatu roda dan mamanya zalma menyuruh kita bermain skateboard tapi aku dan yang lain tidak tahu caranya bermain skateboard.
Saat mereka masih bingung aku bermain dengan cara menduduki skateboard ada tetangganya zalma yang melihat ya akhirnya dia mengajari kita dan keluar lah adik ya yang penasaran akhirnya kita jadi tahu main skateboard. Nama temannya tentangnya zalma adalah delia dia lebih tua dari pada kita semua karena umurnya 12 tahun dia sama seperti kak ku, kalo Adeknya bernama Alex dia umurnya sama seperti ku tapi kita beda bulan, diantara kami yang paling muda adalah zalma karena dia masih berumur 7 tahun.
Aku dan zalma dekat banget dengan Alex kami sering main mulu sedangkan kak ku dan mimin lebih dekat dengan delia . Pada suatu hari aku sedang bermain dengan Alex di dekat rumahnya kami bermain lempar tangkap bola dan zalma datang akhirnya kami bermain bersama tapi zalma haus dan akhirnya dia pulang dulu baru main lagi ketika zalma pulang aku sangat merasa aneh melihat wajah Alex yang cemburu akhirnya aku nanya kepada Alex tapi Alex malah diam dan akhirnya dia baru mau dia menceritakan tentang masalah keluarganya tiba tiba zalma datang dan menanyakan aku dan Alex sedang mengobrol apa akhirnya Alex melanjutkan lagi ternyata Alex selalu di kekang untuk ikut lomba dan diomelin sama ayahnya dia juga di pukul tapi aku dan zalma bilang ke Alex harus tetap kuat dan semangat jangan tinggalkan sholat.
Setelah koroner agak rendah kami kembali ke kehidupan kami yang biasa aku persekongkolan dan yang lain juga sama . Berapa bulan sudah berlalu setelah kami bersekolah kami jarang main dan ketika aku pulang sekolah dikabari sama nenek aku katanya Alex pindah rumah aku sangat sedih. Ketika Alex pindah aku pertemu dia di depan rumah dia sedang mengambil barang ketinggalan dia melambaikan tangannya ke aku dari hari itu aku tidak bertemu dia lagi.
setelah setahun aku bertemu dia saat aku pulang sekolah aku berpapasan dengan dia, tapi aku tidak tahu klo itu dia, dia juga tidak tahu klo itu aku tapi aku menyadari klo itu dia dan akhirnya aku senang aku selalu bertemu dia di dekat jalan dia sedang menunggu angkot tetapi itu cuma 5 kali itu pun bukan di hari yang sama bisa 5 bulan. Pas aku naik kelas 6, aku tidak pertemu dia lagi dan dari situ aku hanya bisa belajar dan belajar. Pas SMP aku berharap bisa sekolah bareng dia tetapi aku sadar klo dia bisa masuk SMP yang bagus karena dia punya banyak prestasi.
Pada suatu hari aku lagi liat link masuk sekolah dan aku melihat namanya ada dua nama Alex tetapi pas aku cek ada beberapa yang sekolahnya sama dengan Alex yang aku kenal di SD Nusantara tapi aku tidak yakin klo itu dia. hari mpls tiba namanya Alex yang satu aku tau orangnya tetapi yang satu lagi dia tidak masuk mpls , pas hari kedua dia masuk sekolah dan benar dia sekolah disini tapi tidak sekelas dengan ku tetapi tidak papa. Pas ketemu lagi dia cuek banget dan menjadi asing. sebulan sekolah dia potong rambut kayak idolanya yah itu mashle.
Aku pas lagi jajan melihat mukanya lucu sekali, aku pengen bermain lagi bersama dia dan yang lain tetapi itu kayaknya gak mungkin. Aku pengen banget punya nomornya tidak disangka dia masuk ekskul basket dan akhirnya aku punya nomor dia tapi aku blm mau wa dari saya.
Sekian cerita berteman sama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H