Lihat ke Halaman Asli

Andi Zulkifli Nurdin

Aparatur Sipil Negara yang hobby Ngeblog

Pengalaman Mengasyikkan Naik "Hardtop Bugis"

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hardtop Bugis

Bendi atau kereta yang ditarik oleh seekor kuda sampai saat ini masih tetap beroperasi di Kabupaten Soppeng. Meskipun Pa' Bendinya panggilan untuk pengemudinya sudah tergolong berusia lanjut. Maklum saat ini para generasi muda tidak ada lagi yang mau melirik profesi ini. Mereka pikir daripada ngurusin kuda mendingan nyicil motor buat dipakai ojek. Padahal dulu kendaraan ini merupakan favorit masyarakat, sampai-sampai mendapat julukan "Hardtop Bugis" dari warga. Dengan kondisi geografis kota yang banyak tanjakan maka kendaraan ini sangat cocok. Pas buat ke pasar dan sangat digemari ibu-ibu rumah tangga. Dulu sempat ada kebijakan agar keberadaan Hardtop Bugis ini di museumkan saja. Alasannya, kotoran kuda serta bau yang tidak sedap bisa mengganggu pemandangan kota. Apalagi pada saat itu lagi gencar-gencarnya Program Adipura. Pro kontra pun terjadi, akhirnya didapatkan solusi agar semua pemilik kendaraan tersebut diwajibkan menyediakan tempat kotoran bagi kuda. Kebijakan ini ternyata efektif dan bisa menyelamatkan keberadaan kendaraan khas ini hingga sekarang. Sekarang Bendi menjadi kendaraan untuk bernostalgia. Berkeliling kota naik Bendi bersama keluarga memang sangat mengasyikkan. La Beddu, salah satu Pa' Bendi yang biasa mangkal di seputaran kota mengakui kalau profesi ini dilakoninya semata-mata karena tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan. "Sebenarnya anak-anak saya sudah protes kalau ayahnya tetap meneruskan profesinya, disamping karena alasan umur dan fisik juga faktor psikologis," katanya sambil memberi makan kuda kesayangannya. Untuk merawat dan memelihara seekor kuda betapa repotnya. Tidak ada lagi padang rumput serta lahan yang luas buat pengembang biakannya. Berganti dengan perumahan disana-sini. Walhasil kendaraan ini tinggal menunggu waktu dari kepunahan dan hanya bisa menjadi memori bagi warga yang pernah merasakan asyiknya naik Bendi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline