Lihat ke Halaman Asli

Qendra Malika

Pegawai swasta

Indonesia dan Australia Tandatangani Kerjasama Pertahanan

Diperbarui: 21 Agustus 2024   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Mentri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto tiba di Australia pada 19 Agustus 2024, sumber Kementerian Pertahanan Republik Indonesia

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan selesainya perundingan Defence Cooperation Agreement (DCA) baru antara kedua negara.

Dalam jumpa pers yang dilaksanakan setelah rapat di Gedung Parlemen Australia, pada Selasa 20 Agustus, Prabowo menyatakan bahwa kedua negara telah membuat kemajuan yang baik dalam perundingan yang dilakukan sebelum jumpa pers dimulai.

"Kami telah meluruskan sejumlah hal yang berkaitan dengan masalah hukum, yang menurut saya hasilnya juga baik," katanya.

"Perjanjian bersejarah ini akan memperkuat kerja sama pertahanan kita melalui dialog, interoperabilitas yang kuat, dan praktik yang lebih baik di lapangan. Ini akan menjadi rujukan penting bagi kedua negara dan stabilitas di kawasan," tegas Albanese.

Albanese mengatakan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles akan terbang ke Jakarta pada beberapa hari kedepan untuk menandatangani perjanjian pertahanan dengan Menhan Prabowo.

Menteri Pertahanan Australia, yang merangkap jabatan sebagai wakil perdana menteri, menjelaskan bahwa selesainya perundingan perjanjian pertahanan baru membuka jalan bagi kedua negara untuk mengadakan lebih banyak latihan militer gabungan.

Marles menegaskan, perjanjian pertahanan baru ini akan perjanjian paling penting bagi Indonesia dan Australia. Menhan Australia juga mengatakan biasanya perjanjian pertahanan memerlukan waktu yang cukup lama untuk disepakati, namun Indonesia dan Australia hanya perlu 2 tahun untuk menyelesaikan hal tersebut.

Dalam jumpa pers tersebut, Menhan Prabowo juga menekankan perlunya perluasan kerja sama di bidang lain, termasuk di sektor ketahanan pangan dan pertanian, serta pemberantasan penyelundupan narkoba.

Dikutip dari "General Defence Issue News"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline