Kini kita hidup di era modern, dimana teknologi dan juga fashion dapat berubah dengan cepat. Salah satu contoh adalah munculnya inovasi kebaya dengan sentuhan modern, yaitu Kebaya Crop . Kebaya merupakan sebuah pakaian adat tradisional Indonesia khas jawa yang sering kita jumpai disaat kegiatan tertentu seperti acara pernikahan, upacara adat, ataupun pada hari tertentu. Umumnya kebaya memiliki design berlengan panjang dengan menggunakan jarik bermotif batik, hal tersebut membuat kebaya melambangkan sebagai identitas budaya Indonesia yang memiliki nilai kesopanan, keanggunan.
Seiring berjalannya waktu, berbagai tren fashion mulai bermunculan dan model kebaya pun bertransformasi seperti contoh Kebaya Crop. Model dari kebaya tersebut memiliki lengan pendek dengan panjang kebaya kurang lebih se-pinggang, kebaya tersebut menambah kesan modern dan kasual jika dipadukan celana. Dengan adanya Kebaya Crop ini, tentu menimbulkan kontra terhadap beberapa orang, apakah hal tersebut dapat menghancurkan atau justru dapat melestarikan budaya Indonesia ditengah gempuran tren fashion?
Tentu ada dua pandangan mengenai Kebaya Crop, yang pertama kebaya crop dapat digunakan sebagai upaya untuk mengenalkan kebaya pada generasi muda, mengingat bentuknya yang lebih modern dan modis, membuat para anak muda tertarik pada kebaya tersebut. Namun, di sisi lain tentu ada kontra dengan adanya kebaya crop. Bentuk kebaya yang semulanya identik dengan kesopanan dan keanggunan, diubah menjadi lebih pendek dan terbuka membuat sebagian orang mungkin merasa keaslian dari nilai-nilai kebaya mulai menghilang. Mereka khawatir dengan adanya perubahan pada bentuk kebaya ini akan melupakan bentuk kebaya aslinya.
Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Kita telah mengetahui bahwa tren fashion memang berubah dengan sangat cepat, budaya pun turut berkembang agar tak punah. Sebagai generasi muda, kita patut menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang terkandung pada kebaya itu sendiri. Kebaya merupkan salah satu identitas budaya yang kita miliki dan kita lestarikan tanpa harus menghilangkan nakna dan fungsinya.
Pada akhirnya, kebaya crop tak harus dianggap sebagai ancaman budaya, namun sebagai cara untuk menghidupkan kebaya di zaman sekarang. Sebagai generasi muda, kita perlu bijak dalam memakai kebaya, bagaimana cara kita dalam menggunakan kebaya tersebut tanpa melupakan bentuk aslinya, dan juga nilai-nilai yang terkandung di dalam kebaya.
Jadi, apakah kebaya crop merupakan sebuah cara untuk melestarikan atau justru menghancurkan budaya? Mungkin jawabannya ada pada tangan kita, sebagai generasi muda yang tetap harus menjaga dan mempertahankan tradisi ditengah perkembangan zaman. Dengan pemahaman dan apresiasi yang tepat, kebaya tetap hidup dan relevan, meskipun tampil dengan sentuhan modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H