Lihat ke Halaman Asli

Qanita Zahira Muhar Arifin

Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur

Magang di PT Mitrasukses Engineering Indonesia: Pertimbangan K3 dalam Perencanaan Proyek

Diperbarui: 20 November 2023   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Magang ialah salah satu kegiatan yang tentunya tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan selama perkuliahan. Pasalnya, dengan mengikuti kegiatan tersebut, mahasiswa akan mendapatkan banyak  manfaat untuk mempersiapkan diri dalam berkarir di masa depan. Dengan bimbingan mentor yang berpengalaman, mahasiswa magang tidak hanya memahami teori tetapi juga menerapkannya dalam situasi nyata.

Salah satu mahasiswa Teknik Industri UPN "Veteran" Jawa Timur, Qanita Zahira mengungkapkan dirinya sangat senang mendapatkan kesempatan untuk bisa melakukan program magang di PT Mitrasukses Engineering Indonesia. "Program ini sangat membantu saya untuk mengimplementasikan ilmu yang saya miliki selama berkuliah," ungkapnya. Dalam kesempatan kali ini, peserta magang PT Mitrasukses Engineering Indonesia dibekali pengetahuan mengenai perencanaan pengadaan proyek konstruksi, terutama dalam segi pertimbangan K3.

PT Mitrasukses Engineering Indonesia memiliki banyak proyek konstruksi. Proyek ini mencakup tahapan perancangan, fabrikasi, reparasi, bahkan hingga installasi. Dalam melakukan tahapan tersebut, khususnya fabrikasi, reparasi, dan instalasi, tentunya diperlukan K3 karena terdapat risiko kecelakaan kerja dalam keberlangsungannya. Maka dari itu, PT Mitrasukses Engineering Indonesia menerapkan penyusunan CSA sebelum proyek konstruksi dimulai.

Pengertian CSA (Construction Safety Analysis) sendiri yaitu analisis tentang bahaya pada pekerjaan yang fokusnya terhadap tugas pekerjaan untuk mengidentifikasi bahaya sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan kerja (OSHA, 2002). CSA berfokus pada hubungan antara pekerja, peralatan, tugas dan lingkungan kerja. Menurut Ramli (2010), CSA dilakukan untuk jenis
pekerjaan sebagai berikut.
1. Pekerjaan yang seringkali terjadi kecelakaan atau memiliki angka kecelakaan tinggi.
2. Pekerjaan berisiko tinggi dan bisa berakibat fatal.
3. Pekerjaan yang jarang dikerjakan sehingga sedikit yang mengetahui secar persis bahaya yang ada.
4. Pekerjaan yang rumit, dimana sedikit kelalaian bisa berakibat kecelakaan.

Jadi, dalam penerapannya di PT MEI ini, CSA digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi bahaya dalam proyek yang direncanakan serta digunakan untuk menemukan solusi dari permasalahan bahaya tersebut agar bisa ditekan seminimal mungkin. Penyusunan CSA ini dilakukan dengan melakukan observasi terlebih dahulu di tempat proyek yang akan dilaksanakan. Faktor-faktor signifikan seperti ketinggian lokasi, pencemaran udara, suhu ruangan akan dijadikan acuan dalam analisis CSA tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline