Dalam dunia pengembangan pribadi dan bimbingan karier, tren baru terus bermunculan yang menjanjikan hasil yang mengubah hidup dengan semudah mungkin.
Salah satu tren tersebut adalah penggunaan tes sidik jari, yang sering dipasarkan sebagai cara untuk mengungkap bakat terpendam, memahami ciri-ciri kepribadian, dan bahkan memprediksi kesuksesan di masa depan.
Sebagai lulusan psikologi dengan keahlian psikometri, saya sangat tidak menyarankan Anda untuk melakukan tes ini.
Berikut akan saya jelaskan apa itu tes sidik jari atau fingerprint test, kenapa tes tersebut menarik, kenapa saya tidak merekomendasikan tes tersebut, dan alternatif tes yang bisa dilakukan.
Tes Sidik Jari (Fingerprint Test)
Tes sidik jari mengklaim menggunakan pola pada ujung jari kita---setiap garis, lengkungan, dan arahnya---untuk mengungkapkan wawasan yang mendalam tentang kepribadian, kecerdasan, dan bahkan takdir kita.
Perusahaan yang memasarkan layanan ini menjanjikan segalanya mulai dari bimbingan karier yang lebih baik hingga peningkatan strategi pengasuhan anak.
Mereka berpendapat bahwa karena sidik jari berkembang di dalam rahim sekitar waktu yang sama dengan otak, pasti ada hubungan antara keduanya.
Meskipun ide ini mungkin terdengar masuk akal bagi telinga yang tidak terlatih, tidak ada dasar ilmiah untuk klaim ini. Pola sidik jari ditentukan secara genetik dan acak.
Tidak ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa tonjolan pada jari kita memiliki hubungan dengan kemampuan kognitif atau ciri kepribadian.
Apa yang Menarik dari Tes Sidik Jari?
Singkatnya, tentu saja hampir semua tes psikologi menarik bagi masyarakat. Banyak orang tertarik karena kita bisa menemukan sesuatu yang mendalam dan unik tentang diri kita sendiri.