Lihat ke Halaman Asli

Qanita Zulkarnain

Magister Psikologi

Bijak Menyikapi Tipe Kepribadian, Love Language, dan Kategorisasi Psikologi Lainnya

Diperbarui: 15 Juni 2024   03:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Brett Jordan on Unsplash

Saya kira, hampir semua dari kita pernah mengikuti kuis online yang menyenangkan yang bisa mengungkap sesuatu yang mendalam tentang kepribadian kita.

Misalnya, yang paling populer adalah tes MBTI. Apakah Anda seorang ISFJ atau ENTP? Apakah bahasa kasih Anda act of service atau words of affirmation? Saat stres, apakah bahasa stres Anda fight, flight, freeze, atau fawn? Kategorisasi menarik ini ada di mana-mana, dan menawarkan janji yang menggiurkan: untuk menyederhanakan sifat kompleks dari diri kita.

Tapi, let's be real. Meskipun menyenangkan melihat diri kita digambarkan dengan rapi dalam beberapa kalimat, hidup tidak sesederhana itu

Kita bukanlah karakter statis dalam karya fiksi, kita terikat oleh serangkaian sifat dan perilaku yang tetap. Kita adalah makhluk yang dinamis dan memiliki banyak segi yang terus berkembang melalui pengalaman kita.

Jadi, sebelum kita mengategorikan diri ke dalam tipe kepribadian atau love language atau stress language atau kategorisasi tertentu lainnya, mundur sebentar dan mari renungkan artikel ini bersama-sama. 

Kategori-kategori ini bisa sangat berguna untuk refleksi diri dan pertumbuhan, tetapi hanya jika kita menggunakannya dengan bijak.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari cara memanfaatkan kerangka psikologis ini untuk lebih memahami diri kita sendiri, tanpa membiarkan label kategori yang ada membatasi pengetahuan kita atas diri kita.

Dalam bidang psikologi populer, banyak dijumpai berbagai kerangka kerja untuk memahami perilaku dan emosi manusia. Dari tipe kepribadian dan stress language hingga love language, model-model ini menawarkan cara untuk mengategorikan dan memahami kehidupan batin kita yang kompleks.

Melabeli diri kita dengan mengotakkan diri ke salah satu kategori tersebut juga semudah menjawab beberapa pertanyaan online.

Apakah tidak boleh?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline