Pertama-tama, sejujurnya, tidak akan ada psikolog yang sempurna dan menemukan psikolog yang cocok bisa jadi gampang-gampang susah. Cocok di sini maksudnya adalah cocok untuk kebutuhan dan preferensi pribadi kita.
Misal, kalau kita adalah orang yang agamis dan bertemu dengan psikolog yang menjunjung tinggi nilai religi dan spiritual, maka proses konseling dan psikoterapi diharapkan dapat lebih mudah, karena kita merasa terhubung secara personal, dukungan yang diberikan oleh psikolog tidak menyimpang dari keyakinan kita, komunikasi lebih lancar karena merasa cocok, sehingga memudahkan kita untuk terbuka pada psikolog dan memudahkan psikolog untuk membantu kita menjalani dan menyelesaikan masalah kita.
Contoh lain, kalau kita adalah orang yang lebih empiris dan logis dan kita bertemu dengan psikolog yang banyak menggunakan pendekatan spiritual seperti agama dan psikoanalisis mungkin tidak akan cocok.
Atau, bisa jadi kita adalah kakek-kakek atau nenek-nenek yang mengalami lebih banyak hal yang berbeda yang sulit dicerna oleh psikolog yang seumuran cicit kita sehingga butuh waktu lebih lama untuk selaras dalam berkomunikasi dan merasa terhubung.
Secara lebih terperinci, berikut adalah beberapa alasan mengapa menemukan psikolog yang cocok menjadi sesuatu yang sangat penting:
1. Koneksi yang Personal
Membangun hubungan terapeutik yang kuat sangat penting untuk penanganan yang lebih efektif. Saat kita merasakan koneksi dan hubungan baik dengan psikolog kita, kita akan merasa nyaman, terbuka, dan memercayai bimbingan mereka. Rasa pengertian dan penerimaan dapat menumbuhkan ruang yang aman bagi kita untuk mengeksplorasi pikiran dan emosi kita.
2. Dukungan yang Sesuai
Perjalanan kesehatan mental setiap orang itu unik, dan psikolog memiliki berbagai spesialisasi dan pendekatan. Menemukan seorang psikolog yang memiliki spesialisasi dalam bidang yang ingin kita atasi memungkinkan mereka untuk memberikan dukungan yang sesuai, di mana penanganan yang ditargetkan dan relevan menyelesaikan akar masalah kita tanpa menumbuhkan banyak masalah baru, yang pada akhirnya meningkatkan kemungkinan hasil yang positif.
3. Komunikasi yang Efektif
Penanganan kesehatan mental yang efektif membutuhkan komunikasi yang terbuka dan jujur. Dokter jantung bisa melihat permasalahan jantung dengan berbagai alat medis yang canggih, namun yang digali psikolog merupakan sesuatu yang tidak terlihat.
Psikolog melihat permasalahan mental melalui observasi, wawancara, dan berbagai tes psikologi yang di mana hal-hal ini membutuhkan kita untuk terbuka dan jujur. Seorang psikolog akan memahami gaya komunikasi kita dan menyesuaikan pendekatannya agar sesuai dengan kebutuhan kita dapat memfasilitasi sesi yang produktif.
Kalau dari awal, for any or some reasons, kita tidak cocok dengan psikolog kita, komunikasi yang efektif akan lebih lama terbangun di antara kita dan psikolog kita.