Istilah kecanduan identik dengan zat-zat seperti narkotika dan obat-obatan terlarang. Namun, kecanduan dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk dan melampaui zat-zat terlarang.
Dewasa ini, kita dihadapkan oleh kecanduan yang dinormalisasi, atau normalized addictions, yang menarik perhatian kita dan menantang definisi kecanduan konvensional.
Era digital telah merevolusi cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia. Pesatnya kemajuan teknologi telah membawa banyak manfaat dan kemudahan. Namun, hal itu juga memunculkan jenis kecanduan baru yang tertanam kuat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Di era digital, muncul beberapa kecanduan yang dinormalisasi yang bukan narkotika dan obat-obatan terlarang. Berikut adalah contoh kecanduan-kecanduan tersebut ini:
#1 Kecanduan Media Sosial
Kecanduan media sosial mengacu pada penggunaan platform media sosial yang berlebihan dan kompulsif seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Snapchat. Individu dengan kecanduan ini mungkin merasa kesulitan untuk mengontrol jumlah waktu yang dihabiskan di media sosial, terus-menerus refresh dan scrolling, mencari validasi melalui likes dan comments, dan mengalami kecemasan atau gejala withdrawal saat tidak dapat mengakses media sosialnya.
#2 Kecanduan Gaming di Internet
Kecanduan gaming di internet bisa menjadi gangguan yang lebih serius, yaitu Internet Gaming Disorder, yang berwujud keterlibatan kompulsif dan berlebihan dalam game online, sering kali mengarah pada pengabaian tanggung jawab pribadi, penurunan performa akademik atau profesional, dan hubungan sosial yang terganggu.
Individu dengan kecanduan ini mungkin mengalami keinginan yang kuat untuk bermain game, memprioritaskan game daripada aktivitas lain, dan dapat mengembangkan toleransi di mana mereka membutuhkan lebih banyak game untuk mencapai tingkat kepuasan yang sama.
#3 Belanja Online Kompulsif
Belanja online yang kompulsif, atau kecanduan belanja online, atau compulsive buying disorder, ditandai dengan pembelian barang dan jas online yang berlebihan dan impulsif.
Individu dengan kecanduan ini mungkin sering belanja online, menghabiskan uang di luar kemampuannya, mengalami kesulitan keuangan, dan merasakan kelegaan atau euforia selama proses belanja. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan mengendalikan keinginan mereka untuk berbelanja dan merasa retail therapy dapat meredakan emosi negatif.
#4 Kecanduan Pornografi di Internet
Kecanduan pornografi di internet mencakup penggunaan pornografi online secara kompulsif dan berlebihan yang mengganggu fungsi individu dalam kehidupan sehari-hari, hubungan, dan kesejahteraan pribadi. Individu dengan kecanduan ini mungkin merasa kesulitan untuk mengatur konsumsi pornografi mereka, yang menyebabkan konsekuensi negatif seperti konflik hubungan, penurunan kepuasan seksual, dan pandangan seksualitas yang menyimpang.