Lihat ke Halaman Asli

Qanita Zulkarnain

Magister Psikologi

Mode Autopilot si Penghambat Kepuasan Hidup

Diperbarui: 24 April 2023   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Nubelson Fernandes on Unsplash

Apakah Anda pernah merasa seperti sedang menjalani kehidupan sehari-hari tanpa benar-benar hadir pada saat itu?

Apakah Anda menemukan diri Anda terus-menerus terganggu dan sibuk, berjuang untuk fokus pada apa yang terjadi tepat di depan Anda?

Jika demikian, Anda mungkin hidup dalam mode autopilot, atau yang dalam psikologi disebut sebagai mindlessness.

Mindlessness adalah keadaan di mana kita menjalani hidup dalam mode autopilot, yaitu ketika kita menjalani gerakan rutinitas harian kita tanpa benar-benar hadir dan mengalami pengalaman tersebut. Kita tidak sepenuhnya hadir atau sadar akan lingkungan, pikiran, atau emosi kita. Mindlessness memang tidak sepenuhnya buruk karena mindlessness bisa menjadi cara yang membantu untuk menavigasi tugas dan kebiasaan rutin. Tapi, mindlessness juga bisa berbahaya ketika mode autopilot sudah sampai menjadi mode default kita.

Hidup dalam mode autopilot dapat menciptakan banyak rintangan yang menghalangi kita untuk menjalani kehidupan yang memuaskan. Berikut adalah beberapa kendala yang paling signifikan:

  • Kesadaran Berkurang: Ketika kita tidak sepenuhnya hadir atau menyadari lingkungan sekitar kita, kita cenderung kehilangan isyarat atau sinyal penting yang dapat mengindikasikan bahaya atau risiko. Ini dapat menyebabkan kecelakaan atau hasil negatif lainnya.
  • Fokus dan Perhatian Berkurang: Ketidakpedulian dapat membuat kita sulit berkonsentrasi pada tugas atau menjadi produktif dalam pekerjaan kita. Kita mungkin menemukan diri kita mudah terganggu, pelupa, atau tidak fokus.
  • Peningkatan Stres dan Kecemasan: Hidup dalam mode autopilot dapat menyebabkan stres dan kecemasan kronis. Kita mungkin merasa kewalahan dengan tuntutan hidup kita, namun tidak dapat sepenuhnya terlibat dengan pengalaman kita atau menemukan cara yang sehat untuk mengatasinya.
  • Penurunan Kesejahteraan: Ketidakpedulian dapat membatasi kemampuan kita untuk mengalami kegembiraan, kepuasan, dan koneksi dalam hidup kita. Kita mungkin merasa terputus dari diri kita sendiri dan orang lain, dan berjuang untuk menemukan makna atau tujuan dalam pengalaman kita sehari-hari.

Mindlessness 

Dalam kehidupan kita yang sibuk, terlalu mudah untuk tergelincir ke dalam keadaan tidak berpikir dan otomatis switch ke mode autopilot. Kita menjalani rutinitas harian kita tanpa benar-benar memperhatikan apa yang kita lakukan atau mengapa. Sementara mindlessness dapat memberikan kelegaan sementara dari stres dan kecemasan, hal itu juga dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang serius bagi kesehatan mental dan fisik kita.

Mindlessness mengacu pada keadaan yang lebih familiar kita kenal sebagai mode autopilot, di mana kita tidak sepenuhnya hadir atau terlibat pada saat itu. Mindlessness dapat menyebabkan penurunan perhatian dan fokus, peningkatan stres dan kecemasan, dan penurunan kesejahteraan.

Salah satu teori psikologi yang berkaitan dengan mindlessness adalah flow theory yang dikembangkan oleh Mihaly Csikszentmihalyi pada tahun 1970-an. Teori aliran menggambarkan keadaan pengalaman optimal yang ditandai dengan penyerapan dan fokus yang lengkap dalam suatu aktivitas. Sementara aliran dapat bermanfaat, itu juga dapat menyebabkan kecerobohan jika individu menjadi terlalu fokus pada tugas yang ada dan kehilangan kesadaran akan lingkungan atau pengalaman internal mereka.

Teori lain yang terkait dengan mindlessness adalah teori konsumsi tanpa berpikir, yang menunjukkan bahwa individu sering terlibat dalam perilaku konsumsi tanpa berpikir, seperti makan berlebihan atau pengeluaran berlebihan, tanpa sepenuhnya menyadari konsekuensi atau motivasi di balik perilaku tersebut.

Selalu ada berbagai sisi untuk melihat sesuatu. Begitu juga ketika kita membahas mindlessness. Mindlessness memiliki manfaat dan kerugian, yaitu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline