Lihat ke Halaman Asli

Qaidul Muttaqin

Pengen jadi horang kaya

Memperkuat Konektivitas Pembayaran ASEAN: Teknologi E-Money untuk Transaksi Lintas Batas

Diperbarui: 19 Juni 2023   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik.com

Salah satu faktor utama yang menghalangi perekonomian ASEAN untuk mencapai potensinya adalah tingkat inflasi yang masih tinggi. ASEAN mendorong kerja sama antar negara anggotanya dalam berbagai hal, seperti pendidikan, politik dan keamanan, serta sosial dan budaya. Pembayaran digital lintas negara ASEAN merupakan bukti komitmen ASEAN terhadap transformasi digital, yang merupakan salah satu poin dari perjanjian ASEAN, hal ini dibahas pada pagelaran KTT ASEAN 2023 yang memiliki tujuan untuk meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional. ASEAN bertujuan untuk mengurangi masalah yang timbul dari hubungan antarnegara dalam berbagai bidang, termasuk bidang pembangunan sosial yang menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, lebih banyak kesempatan kerja, dan gaji yang layak.

Indonesia sebagai salah satu Negara ASEAN juga terlibat dalam upaya untuk meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional. Indonesia memiliki berbagai metode pembayaran yang dapat digunakan, mulai dari tunai hingga non-tunai seperti transfer bank, kartu kredit, dan dompet digital. Ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mengadopsi teknologi pembayaran yang canggih dan sesuai dengan kemajuan zaman.

Melalui Bank Indonesia, Indonesia mengeluarkan sistem yang bernama QRIS (Quick Response Indonesia Standart) yang merupakan sistem digital lintas batas. Diharapkan sistem ini akan meningkatkan sistem pembayaran, dan BI memproyeksikan pengurangan biaya transaksi hingga 30% dengan menggunakan QRIS. Sistem ini juga memungkinkan pembayaran yang lancar di pedagang yang memiliki QRIS dan menggunakan mata uang lokal, serta menghindari kebutuhan dolar AS sebagai perantara.

Baru-baru ini, BI telah bekerja sama dengan bank sentral ASEAN, termasuk Bank of England, untuk membangun sistem pembayaran yang lebih baik. Ini menunjukkan bahwa Bank Indonesia telah aktif terlibat dalam pembentukan kerangka regulasi sistem pembayaran di Indonesia dan meningkatkan pembayaran lintas batas di kawasan ASEAN. Melalui berbagai regulasi dan inisiatif, BI bertujuan untuk menyediakan sistem pembayaran yang lebih efisien dan hemat biaya sambil melindungi konsumen dan memberikan akses yang adil.

Dalam pemanfaatan tenologi, E-Money dapat membantu meningkatkan efesiensi dan keamanan dalam sistem pembayaran di ASEAN. Penggunaan teknologi e-money di ASEAN juga dapat membantu meningkatkan inklusi keuangan. BI telah berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, termasuk dengan menggunakan teknologi e-money. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi e-money di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya dapat membantu meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat.

Menurut hukum syariah, dalam penggunaannya E-Money yang terregistrasi sudah memenuhi prinsip syariah sehingga aman digunakan oleh orang islam. Hal ini menjadi penting mengingat tiga Negara anggota ASEAN yakni Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia merupakan Negara dengan penduduk  mayoritas beragama islam. Dan menurut laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) bertajuk The Muslim 500 edisi 2023 menunjukkan, penduduk muslim Filipina sebanyak 6.127.000 jiwa, Thailand 3.769.199 jiwa, Myanmar 2.339.621 jiwa, Singapura 912.653 jiwa serta kamboja 334.379 jiwa. Ini menunjukkan bahwa transaksi menggunaan E-Money yang sudah sesuai dengan prinsip syariah perlu diterapkan sebagai transaksi lintas batas di Negara-negara ASEAN.

Pada kesimpulannya, teknologi E-Money dan produk lainnyaa seperi QR Code, diharapkan bisa memperlancar dan mempermudah sistem pembayaran di ASEAN. Sehingga dapat membantu mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan kecepatan pembayaran. Pembayaran lancar di ASEAN juga dapat membantu meningkatkan perdagangan antarnegara di kawasan. Dalam kerangka ASEAN Economic Community, perdagangan antarnegara diharapkan semakin meningkat, dan pembayaran yang lancar dapat membantu memfasilitasi perdagangan tersebut, juga dapat membantu meningkatkan inklusi keuangan di ASEAN. Dengan adopsi teknologi e-money dan sistem pembayaran digital, masyarakat yang belum terlayani oleh sistem keuangan tradisional dapat lebih mudah mengakses layanan keuangan.

Pembayaran lancar di ASEAN juga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan. Dengan pembayaran yang lancar, biaya transaksi dapat ditekan, dan perdagangan antarnegara dapat meningkat, yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan, serta membantu meningkatkan kerja sama antarnegara di kawasan. 

Dalam kerangka ASEAN, negara-negara anggota bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk bidang pembangunan sosial dan budaya, politik dan keamanan, dan pendidikan. Pembayaran yang lancar dapat membantu memfasilitasi kerja sama antarnegara di bidang-bidang tersebut.

Indonesia dan Negara-negara ASEAN lainnya juga harus memperhatikan penduduknya yang muslim dengan menghadirkan sistem pembayaran E-Money yang sesuai dengan prinsip syariah sehingga masyarakat muslim yang tinggal di Negara tersebut dapat terhindar dari melanggar syariat islam yang menjadi kewajibannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline