Film adalah salah satu media massa yang mencerminkan adanya fenomena di masyarakat. Ada banyak isu yang diangkat berkaitan dengan berbagai bidang salah satu nya adalah fenomena yang ada di dunia hiburan.
Dalam perjalanannya banyak film atau series yang berusaha mengangkat berbagai isu yang memang benar-benar terjadi di dunia hiburan Korea Selatan salah satunya adalah drama Korea berjudul Doona.
Doona merupakan sebuah drama Korea yang bercerita tentang seorang mahasiswa teknik tahun kedua bernama Wonjun (diperankan oleh Yang Sejong) yang tinggal dalam satu rumah bersama dengan seorang mantan anggota girl group bernama Lee Doona (diperankan oleh Suzy). Keduanya menjadi dekat dan menjalin hubungan spesial dengan banyaknya resiko dan permasalahan mereka masing-masing.
5 Sisi Gelap Dunia Entertainment Korea Selatan terhadap Doona
Dalam 9 episode, drama ini tidak hanya menjelaskan tentang hubungan romansa kedua tokoh utama, tetapi juga memberikan gambaran yang sangat jelas dan realistis tentang kejamnya dunia hiburan Korea Selatan. Ada beberapa topik sensitif yang diangkat melalui drama Korea ini.
Body shaming
Body shaming adalah istilah yang menggambarkan tindakan celaan fisik, penghinaan, ejekan, atau cercaan terhadap penampilan fisik orang lain. Body shaming biasanya ditujukan kepada orang yang memiliki perbedaan fisik yang menonjol dengan standar yang ada di masyarakat. Body shaming juga biasanya didapatkan oleh artis atau orang yang banyak dikenal.
Body shaming ini juga menghampiri Doona sebagai salah satu anggota girl group pada drama Korea ini. Banyak cercaan yang dia dapatkan terkait dengan fisiknya. Apabila ada perubahan sedikit saja mengenai fisiknya ada banyak pihak yang menganggap dirinya tidak pandai menjaga diri. Dan pada akhirnya dia harus terlihat selalu sempurna.
Eksploitasi dan gastlighting oleh agensi
Eksploitasi bisa dikatakan segala sesuatu tindakan pemanfaatan yang berlebihan dalam konteks ini adalah seorang idol yang dipaksa untuk terus bekerja walaupun tidak dalam kondisi yang memungkinkan. Doona menyadari bahwa dirinya tidak mampu untuk menyanyi karena merasakan mentalnya yang tidak stabil dan juga depresi. Namun, pihak agency tetap memaksakan dirinya untuk tampil yang berakhir dalam suatu tragedi.
Agensi yang menaungi dunia juga melakukan gaslighting dan manipulatif. Mereka cenderung mempertanyakan kembali dan menyalahkan Doona atas segala tragedi dan skandal yang sudah terjadi. Padahal, pihak agensi juga menjadi pemicu utama dari adanya skandal tersebut. Kondisi ini tentunya membuat Doona semakin tenggelam dalam depresinya hingga memutuskan untuk keluar dari grup tersebut.
Di dunia nyata, eksploitasi, gaslighting, dan manipulasi seringkali dilakukan oleh agensi. Banyak sekali idol yang tetap memaksakan diri untuk tampil padahal dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang mengalami masalah kesehatan bahkan memutuskan untuk hiatus.
Muara komentar jahat