Skripsi sambil kerja? Menggiurkan banget ya kan? Bisa ngerjain tugas akhir sekaligus dapat penghasilan sendiri.
Saya pun merasakan gejolak untuk segera bekerja saat mengerjakan skripsi. Rasa-rasanya kok lebih gampang bekerja daripada ngerjain penelitian yang njlimet.
Mengerjakan skripsi sambil bekerja memang kelihatannya gampang untuk dilakukan. Namun, keduanya adalah hal penting yang tidak bisa disepelekan. Keduanya harus dilakukan secara serius dan tidak boleh lalai.
Sebagai mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsi dan ingin bekerja, ada beberapa alasan yang harus kalian pertimbangkan jika kalian ingin segera menyelesaikan skripsi dan lulus tepat waktu.
Tiga Alasan untuk Tidak Bekerja sambil Skripsi-an
Berikut adalah tiga alasan utama untuk tidak mengerjakan skripsi sambil memiliki pekerjaan.
Beban Kerja
Beban kerja adalah tugas-tugas yang diberikan pada tenaga kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu tertentu dengan menggunakan keterampilan dan potensi dari tenaga kerja.
Setiap pekerjaan dalam sektor apapun pasti memiliki beban kerja yang berbeda-beda. Ada pekerjaan yang mungkin memiliki beban kerja ringan. Ada pula pekerjaan yang memiliki beban kerja lumayan berat.
Beban kerja ini seringkali mempengaruhi kita dalam mengerjakan skripsi. Rasa lelah yang tidak bisa dihindari seringkali datang dan mengalahkan keinginan untuk mengerjakan skripsi.
Mungkin ada sebagian orang yang masih bisa mengerjakan skripsi setelah mengalami penat karena pekerjaan. Namun, hal ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu, lebih baik tidak memiliki pekerjaan (apalagi yang full-time) saat mengerjakan skripsi dan memiliki tujuan untuk lulus tepat waktu.