Menentukan jurusan yang akan dituju sebelum memasuki gerbang kuliah adalah hal yang sangat penting. Susah-susah gampang, lah. Untuk kalian yang sudah punya gambaran masa depan, punya passion di suatu bidang, atau punya ketertarikan dengan suatu bidang tertentu, akan lebih mudah tentunya dalam memilih jurusan.
Lalu, bagaimana mereka yang masih bingung dalam menentukan jurusan?
Hal paling mainstream adalah menentukan jurusan yang linier dengan penjurusan saat sekolah menengah. Tentunya karena sudah ada beberapa gambaran sederhana tentang suatu jurusan. Kemudian, ada yang memilih jurusan yang punya banyak peminat. Atau bahkan memilih jurusan random dengan kesempatan yang luas agar masuk ke universitas impian.
Ujungnya, banyak dari kita yang merasa salah masuk jurusan.
Ada beberapa faktor yang membuat kita merasa salah jurusan di universitas. Bisa masuk ke jurusan karena paksaan orang tua. Tidak mencaritahu lebih dalam tentang jurusan yang dituju. Atau yang paling umum adalah belum tau tentang passion diri yang berujung masuk ke jurusan yang umum diambil atau malah ikut dengan pilihan orang lain.
Merasa salah jurusan ini hal yang sering dialami oleh mahasiswa. Efeknya juga tidak main-main. Mulai dari semangat menjalani kuliah yang terus menurun, menurunnya nilai akademik, terus merasa sedih dan frustasi, hingga tidak memiliki gambaran masa depan.
Tips Untuk Mahasiswa yang Merasa Salah Jurusan
Berikut adalah beberapa tips untuk mahasiswa yang bisa mengatasi rasa tidak nyaman karena merasa salah jurusan.
- Ubah mindset
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah arah pikiran. Jangan hanya berpikiran tentang sisi negatif dari jurusan yang telah dipilih.
Pasti ada sisi positifnya, kok! Misalnya, kamu bisa menambah wawasan dan keahlian di jurusan yang menjadi pilihanmu dan bidang yang kamu sukai. Saat ini, banyak perusahaan tertarik dengan orang yang mempunyai keahlian di berbagai bidang. Ini bisa jadi peluang bagus, kan?
- Ikut ke berbagai diskusi kelompok
Salah satu faktor yang memicu perasaan salah jurusan adalah karena adanya sisi negatif dari jurusan yang dipilih. Misalnya, ada banyak mata kuliah yang susah untuk dipahami. Atau belum menemukan sisi menarik dari jurusan tersebut.