Baru-baru ini headline pemberitaan di media, ramai membicarakan perihal pembentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang menuai pro dan kontra publik. Yang lebih menjadi perhatian adalah gaji dari pengarah dan anggota dari BPIP itu sendiri yang mencapai ratusan juta dan puluhan juta. Tentu saja hal ini akan menimbulkan stigma negatif dan penggiringan opini yang memojokan pemerintah. Macam-macam tanggapan pun beredar ada yang mendukung karena memang saatnya Indonesia dikuatkan pancasilanya dan ada juga yang mengganggap badan ini hanya ajang pemerintah untuk memperkaya elite politik tertentu.
Dibalik pro dan kontra pembentukan badan ini tentu tersirat pemikiran,bagaimana cara memperkuat nilai pancasila di masyarakat ?. Memang saat ini ideologi pancasila sangat perlu ditingkatkan, hal ini dikarenakan kondisi sosial politik di Indonesia begitu darurat mulai dari isu SARA dan radikalisme yang terus menerus menyebar. Untuk itu sebenarnya dalam upaya pembinaan dan penguatan pancasila harusnya dimulai dari pendidikan. Sekolah dan pembelajaraan di dalamnya menjadi hal yang paling penting dalam pembinaan pancasila dengan berbagai cara yaitu.
1. Menyelipkan Nilai-Nilai Pancasila Saat Pembelajaran.
Dari TK, SD, SMP, dan SMA nilai pancasila seharusnya sudah ditanamkan oleh guru di setiap pembelajaran,bukan hanya guru PPKN, melainkan seluruh guru mata pelajaran. Guru dituntut tidak hanya menyampaikan pembelajaran menurut disiplin ilmunya saja, namun juga mengajarkan siswa pentingnya nilai pancasila yang bisa juga dikolaborasikan dalam pembelajaran.
Dengan begitu guru tidak hanya sebagai pemberi ilmu tapi juga sebagai garda terdepan dalam mengajarkan nilai pancasila pada siswanya. Saat ini kita ketahui banyak guru yang hanya mengajar apa yang menjadi disiplin ilmunya sehingga tidak pernah mengajarkan pentingnya pancasila. Pembelajaran PPKN saja belum cukup karena harusnya semua guru mapel mengajarkan pentingnya pancasila pada siswa.
2. Pembinaan Pancasila Bagi Guru
Dalam melaksanakan tugas seperti poin pertama, guru perlu pembinaan mengenai pancasila. Hal ini supaya guru sepaham dan tidak berbeda versi mengajarkan pancasila kepada siswa. Sudah menjadi tugas pemerintah dalam membina dan memastikan agar guru siap menerapkan ilmu pancasila kepada siswa. Banyak pemberitaan pengajar yang terpapar radikalisme yang berdampak pada siswa itu sendiri. Untuk itulah memerankan tenaga pendidik menjadi pengubung antara pancasila dan siswa sangatlah penting. Selain sebagai fasilitator dan aktor pembelajaran guru perlu menjadi konduktor nilai-nilai pancasila pada siswa.
3. Mengintegrasikan Pancasila dan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter di sekolah saat ini memang masih dipertanyakan. Hal ini karena lulusan dari suatu sekolah terkadang belum memiliki karakter yang baik. Lihat saja konvoi tanpa pengaman dan corat-coret seragam bahkan saat lulus SMP. Hal ini tentu saja sangat disayangkan dan menjadi pertanyaan tentang pendidikan karakter di sekolah.
Pendidikan katakter dan pancasila memang sangat berkaitan. Guru,sebelum menanamkan nilai pancasila kepada siswa, terlebih dahulu harus menanamkan pendidikan karakter. Saat ini pun pendidikan karakter hanya sekadar mejeng di RPP dan minim sekali diajarkan guru karena fokus pada keilmuanya. Untuk itulah untuk mengoptimalkan pendidikan karakter, perlu diintegrasikan dengan pancasila sehingga klop pengajaran pancasila dihubungkan dengan pendidikan karakter.
4. Pendidikan Lintas Budaya