Lihat ke Halaman Asli

Yoga Sadhu

Hanya Pemula

Tradisi Ngelawar di Bali dan Pentingnya Rasa Syukur serta Kebersamaan

Diperbarui: 8 Juni 2018   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber :www.masakandapurku.com

Umat Hindu tengah merayakan hari suci Galungan dan Kuningan. Hari raya yang datang setiap enam bulan sekali ini merupakan hari kemenangan kebaikan (Dharma) melawan keburukan (adharma). 

Pada hari raya inilah umat Hindu di Indonesia, terutama di Bali membuat salah satu makanan khas yang tidak pernah absen setiap hari raya yaitu lawar. 

Makanan khas Bali ini memang jika dipandang oleh masyarakat luar akan terlihat seperti makanan ekstrim, karena tidak dimasak dan diberi tambahan darah binatang segar seperti darah ayam dan babi. Namun, jika dicicipi rasa dari lawar sangat enak dan gurih. 

Tradisi membuat lawar inilah yang lazim di Bali dikenal dengan istilah "ngelawar" atau "mebat". Setiap upacara Yadnya termasuk pernikahan tradisi ini tidak pernah absen dilakukan. Baik dilakukan di rumah, tempat suci, maupun dusun (banjar). 

Membuat lawar cukup rumit dan perlu keahlian dalam pembuatannya. Pertama-tama bumbu lawar yaitu bumbu dasar (bawang merah , putih, dan cabai) dipotong dan bumbu halus (bumbu dasar dan umbi) di haluskan dan semua bumbu digoreng. 

Setelah itu, bahan-bahan lawar yang terdiri dari sayuran (nangka muda, kacang panjang, dan pisang batu), kelapa parut, dan daging (ayam dan babi) direbus dahulu dan potong kecil (ditektek). Setelah itu bahan dicampur dengan bumbu, terasi, penyedap, gula, garam,dan jeruk nipis kemudian diadon (diaduk menggunakan tangan). 

Jika ingin lawar warna merah ditambah darah ayam atau babi, setelah itu lawar siap dinikmati. Lawar bukan hanya sekedar makanan khas Bali, namun memiliki arti yaitu:

1. Simbol Kelengkapan Kekayaan Alam

Lawar adalah simbol kelengkapan alam semesta. Hal ini karena setiap unsur kekayaan alam yang lengkap terdapat dalam lawar. Mulai dari unsur tumbuhan seperti adanya nangka muda, pisang batu muda, dan kacang panjang serta unsur hewani seperti daging ayam maupun babi. 

Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan telah menganugerahkan kita kekayaan alam yang lengkap. Anugerah Tuhan itulah yang membuat kita sadar bahwa pentingnya hidup bersama dan berdampingan.

2. Simbol Rasa Syukur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline