Lihat ke Halaman Asli

Putut Daerobi

Bukan apa apa, hanya apa adanya

Bagaimana Membangun Lingkungan Ramah Anak?

Diperbarui: 15 September 2021   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempat bermain anak yang penuh warna di Railpark Yard, Rogers, Chicago (Dezeen via Kompas.com)

Baru baru ini, tepatnya Minggu 5 September 2021, jagat media viral pemberitaan mengenai anak balita usia 14 bulan meninggal dunia karena tercebur ke sumur.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Kendalrejo Kecamatan Talun Blitar sekitar pukul 15.30 WIB. 

Saat kejadian, ia sedang bermain di belakang rumah dekat sumur, bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun.

Sementara itu, ibunya sedang sibuk memasak di dapur, dan ayahnya mempersiapkan dagangan. Diduga anak tersebut terpeleset jatuh ke dalam sumur yang hanya dibatasi tembok melingkar setinggi 45 cm tanpa penutup.

Saat dilakukan pertolongan oleh ayah dan tetangganya, anak tersebut diketahui sudah meninggal. 

Tentunya kejadian ini menjadikan kesedihan mendalam bagi keluarga, tanpa diduga anak balita yang disayangi telah meregang nyawa.

Sebenarnya, kejadian yang menyerupai anak tersebut, masih banyak kita jumpai di sekeliling kita. 

Bisa karena kelalaian orang tua, dan bisa juga karena lingkungan yang tak ramah anak. Terlepas, mungkin sudah menjadi taqdirnya.

Pernah juga kita mendengar, ada anak meninggal setelah terpeleset ke kolam ikan dekat rumah. 

Ada anak meninggal karena tertimpa almari saat bermain. Ada anak meninggal setelah bermain colokan listrik, dan masih banyak lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline