Lihat ke Halaman Asli

Kepada Temanku, Adhieyasa

Diperbarui: 11 Oktober 2015   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kejutan di Laga Terakhir Drogba, Sumber : Kompas.com (AFP)"][/caption]Tidak banyak penggemar Chelsea di komunitas ini yang kukenal, tapi ternyata ada kamu, bro!

Walaupun gambar profilmu begitu mudah dicari di internet, bukan berarti kamu tidak unik.

Sikapmu layak ditiru, seperti Che Guevara yang juga tertarik pada olahraga sepakbola.

Ia menganggap sepakbola sebagai alat perjuangan. Bekerja sama, untuk tujuan baik berupa perlawanan terhadap ketidakadilan.

Aku pun teringat Drogba, legenda Chelsea, yang awalnya bukan siapa-siapa, tapi bisa menjelma menjadi seorang raja.

Terpukau, saat melihat spanduk besar "King Drogba" muncul di layar kaca. Siluet biru yang penuh intimidasi, membuat lawan merasa cemas untuk meraih 3 poin di kandang Chelsea.

Ia dulunya miskin, berposisi di bek kanan saat memulai karir. Namun ia berhasil jadi penyerang tulen dan pahlawan saat final UCL 3 tahun silam.

Di laga terakhirnya, ia diarak oleh teman-temannya, mendapat tepukan tangan dari seluruh penjuru stadion. Begitu mengharukan, wasit pun tidak bisa berkata apa-apa.

Itulah Drogba, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pemain idola Chelsea dari Pantai Gading.

Perjuangan selalu butuh ketegasan, dan ku pelajari hal itu dari sikapmu. Hitam atau putih, bukan berlindung di balik warna abu-abu.

Bila itu hitam, biarlah hitam. Kita bisa memilih, jauhkan diri dari kebohongan di balik sisi humoris.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline