Lihat ke Halaman Asli

Belajar Investasi di Sekolah Pasar Modal

Diperbarui: 1 September 2015   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14098905161798732644

Sesuai nasihat dari Pakde Kartono bahwa rajin pangkal kaya, kemarin saya menuntut ilmu sampai jauh. Tepatnya sampai daerah SCBD yang konon katanya ada kantor Pakde yang baru dibuka. Berhubung saya ingin jadi orang kaya juga, ada baiknya belajar investasi dari regulator dan pakar yang sudah berpengalaman. Kamis (04/09/2014), Bursa Efek Indonesia mengadakan Sekolah Pasar Modal ("SPM") yang terbuka gratis untuk umum. Sesuai jadwalnya, acara berlangsung dari jam 9 sampai jam 4. Karena saya orangnya tepat waktu, supir taksi saya minta ngebut supaya tidak telat. Alhasil malah datang kepagian. [caption id="attachment_357396" align="aligncenter" width="415" caption="Ruang Kelas Sekolah Pasar Modal, Sumber : Dok. Pribadi"][/caption]

15 menit sebelum acara dimulai, registrasi dibuka panitia bersamaan dengan pembagian buku materi dan buletin. Bagi peserta yang sudah mendaftar online, tinggal mencari nama di daftar absensi, tanda tangan dan pilih tempat duduk yang disuka. Kalau beruntung bisa duduk dekat peserta yang kinyis-kinyis. Hehehe.

Sesi pertama dibuka oleh pembicara yang berasal dari BEI. Peserta diberikan pemahaman tentang investasi saham syariah dari kurang lebih 505 saham yang terdaftar di bursa. Salah satu yang paling penting, ada penjelasan bahwa transaksi bursa bukanlah suatu hal yang haram (sesuai FATWA No. 80/DSN-MUI/III/2011). Berikutnya, peserta dijelaskan mengenai analisa fundamental, market updates dan iklim investasi terkini oleh pembicara yang berasal dari Perusahaan Efek. Dibantu presentasi power point, ada pula pembahasan mengenai prediksi inflasi jika harga BBM dinaikkan sampai kisaran harga tertentu.

Siang harinya, peserta dibagikan lunch box dan bisa beribadah di tempat yang sudah tersedia. Untuk peserta yang ingin kongkow dan window shopping, bisa juga menyebrang ke Pacific Place yang berhadapan dengan gedung bursa. Namun demikian, jangan lupa untuk kembali ke kelas sebelum sesi dimulai. Masuk ke sesi berikutnya, peserta diberi pemahaman tentang analisa teknikal. Secara garis besar, pembicara menekankan pentingnya disiplin dalam berinvestasi.

Jika harga saham mengalami penurunan lebih dari 5%, ada baiknya jika melakukan stop loss sebelum rugi lebih dalam. Sampai saat ini, ada istilah bahwa Mr. Market is always right. Untuk menyikapinya, investor bursa harus memperkaya pengetahuan mengenai trend IHSG dan sinyal kapan harus jual dan/atau beli saham. Salah satu hal yang bisa dilakukan yaitu membaca berita dan hasil riset harian yang dikirimkan broker kepada nasabahnya.

Sesi terakhir, ada penjelasan mengenai produk investasi lainnya seperti obligasi, kontrak opsi dan reksa dana. Bagi yang ingin memulai investasi dengan modal terbatas, bisa pilih reksa dana yang kini bisa dilakukan secara installment (autodebet per bulan). Namun pilihlah reksa dana yang sesuai profil risiko masing-masing. Tidak kalah penting, peserta SPM juga mendapat sertifikat dari BEI jika mengikuti seluruh sesi dan mengisi kuesioner. Bagi mahasiswa, ada keuntungan lain dari SPM dimana peserta bisa mengenal industri keuangan sebelum masuk ke dunia kerja.

Terakhir, ada pesan dari pengajar. Janganlah hanya jadi penonton di pasar modal, jadilah tuan rumah dan investor di negeri sendiri.

Salam Kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline