Lihat ke Halaman Asli

putu aryasuta tirta

Mahasiswa S-1 Teknologi Sains Data Universitas Airlangga

Keamanan Data dalam Data Warehouse: Melindungi Aset Berharga Anda

Diperbarui: 17 Oktober 2024   02:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi 1A : Pembuatan Data Warehouse | Sumber : StockCake

Di era digital yang terus berkembang, data telah menjadi salah satu aset paling berharga bagi organisasi di seluruh dunia. Data bukan lagi sekadar kumpulan angka atau informasi statis.Saat ini data telah menjadi menjadi bahan bakar yang mendorong inovasi, pengambilan keputusan strategis, dan keunggulan kompetitif. Data warehouse, sebagai pusat penyimpanan data terstruktur, memainkan peran penting dalam mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis informasi dari berbagai sumber. Namun, seiring dengan meningkatnya volume dan nilai data, ancaman terhadap keamanan data juga semakin kompleks dan beragam.

Melindungi data dalam data warehouse bukan hanya tentang memenuhi persyaratan regulasi, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan pelanggan, mempertahankan reputasi perusahaan, dan memastikan kelangsungan bisnis. Kebocoran data atau serangan siber dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, kerusakan reputasi yang sulit diperbaiki, dan bahkan tindakan hukum yang merugikan.

Pentingnya Keamanan Data dalam Data Warehouse

 Ilustrasi 1B : Data Yang Aman | Sumber : Freepik 

Data warehouse sering kali menyimpan informasi sensitif seperti data pribadi pelanggan, rahasia dagang, dan informasi keuangan. Informasi ini adalah target utama bagi penjahat siber yang ingin mengeksploitasi kelemahan dalam sistem keamanan untuk keuntungan pribadi atau merugikan perusahaan. Kebocoran data semacam itu dapat menyebabkan konsekuensi serius, termasuk kerugian finansial akibat biaya pemulihan, kehilangan pendapatan, dan potensi denda dari otoritas regulasi.

Selain itu, kerusakan reputasi yang diakibatkan oleh pelanggaran keamanan data dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan dari pelanggan, mitra bisnis, dan investor. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, kepercayaan adalah mata uang yang tak ternilai. Kehilangan kepercayaan dapat mengakibatkan migrasi pelanggan ke pesaing dan kesulitan dalam menjalin kemitraan bisnis baru.

Regulasi dan standar industri, seperti GDPR (General Data Protection Regulation) di Eropa dan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di Indonesia, menuntut organisasi untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat. Kegagalan dalam mematuhi peraturan ini tidak hanya mengakibatkan sanksi finansial tetapi juga dapat memicu tindakan hukum dan tuntutan dari pihak yang dirugikan.

Ancaman Terhadap Keamanan Data Warehouse

Ilustrasi 2 : Hacker yang sedang meretas data | Sumber : Freepik

Ancaman terhadap keamanan data warehouse datang dari berbagai arah dan dalam berbagai bentuk. Serangan siber eksternal adalah salah satu ancaman paling umum. Penjahat siber terus mengembangkan teknik baru untuk mengeksploitasi kerentanan dalam sistem. Phishing, misalnya, adalah metode di mana penyerang mencoba memperoleh informasi sensitif seperti kata sandi dan detail login melalui email palsu atau situs web tiruan. Malware dan ransomware juga menjadi alat utama bagi penjahat siber untuk mencuri atau mengenkripsi data, seringkali meminta tebusan untuk pemulihan data.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline