Hari raya Galungan dan Kuningan menjadi hari raya yang dinanti-nanti oleh banyak umat Hindu, khususnya Bali. Momen Galungan dan Kuningan ini dimanfaatkan umat Hindu untuk membuat canang, membuat lawar (makanan khas Bali) dan jajan atau kudapan tradisional. Salah satunya yakni Jaje Uli Tape Ketan yang diminati oleh kebanyakan orang di Bali, termasuk keluarga saya. Pada hidangan ini sendiri menghadirkan rasa tape ketan yang asam dan rasa uli yang gurih.
Jaje Uli dan Tape Ketan menjadi hidangan favorit yang disajikan di meja makan menjelang hari raya Galungan. Tidak hanya untuk disajikan, kudapan ini juga digunakan untuk melengkapi sarana banten bagi kebanyakan orang.
Jajanan ini dapat ditemukan dengan mudah di toko kue dan pasar tradisional. Proses dan tahap yang diperlukan dalam membuat kudapan ini memakan banyak waktu, sehingga tidak jarang apabila lebih banyak yang membeli ketimbang membuatnya sendiri. Proses eksekusi dari pengawetan tape ketannya sendiri bisa memakan waktu tiga hingga lima hari.
Namun, pembuatan jaje uli dan tape ketan ini sendiri sudah sangat lumrah di keluarga saya. Biasanya keluarga saya akan menggunakan jajanan ini untuk banten terlebih dahulu sebelum disajikan di atas meja.
Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kudapan ini sangatlah mudah untuk ditemukan. Diantaranya, ketan, ragi, gula, dan daun pisang sebagai pendukung proses pengawetan. Prosesnya sendiri juga hanya memakan waktu dari 2-3 hari, sesuai selera masing-masing.
Berikut bahan-bahan yang disiapkan guna membuat kudapan ini
Bahan-bahan Jaje Uli
- 1,5 kg beras ketan
- 500 gram kelapa parut
- garam secukupnya
Bahan-bahan Tape Ketan