Krisis ekonomi di kalangan masyarakat akibat hadirnya pandemi covid-19 menimbulkan berbagai dilema di kalangan masyarakat. Bagaimana tidak, semenjak kemunculan pandemi covid-19 khususnya di Indonesia mengharuskan masyarakat harus mengubah secara drastis segala kebiasaan yang telah mereka lakukan sebelumnya mulai dari harus belajar terbiasa memakai masker di setiap aktivitas, menghindari kerumunan, membatasi silahturahmi hingga dituntut untuk selalu mencuci tangan secara berkala.
Tidak hanya itu, kemunculan pandemi covid-19 mengakibatkan kemerosotan ekonomi yang sangat tinggi dikarenakan berbagai perusahaan harus mengurangi aktivitas dan segala hal yang berhubungan dengan dunia pekerjaan. Hadirnya pandemi covid-19 benar-benar menyulitkan masyarakat tidak hanya di Indonesia saja akan tetapi juga menyangkut di berbagai negara yang ada di dunia.
Tidak berhenti sampai disitu, ditengah mewabahnya pandemi covid-19 di Indonesia yang sudah cukup membuat masyarakat merasa kesulitan, akhir-akhir ini penderitaan masyarakat di awal tahun justru malah semakin bertambah akibat adanya berbagai macam tragedi serta beragam bencana yang menimpa rakyat indonesia di berbagai daerah.
Rekam jejak awal bulan januari di tahun 2021 ini menimbulkan berbagai kisah pilu yang benar-benar membuat masyarakat merasa terpukul. Di awal bulan januari tepatnya 9 Januari 2021 kita sudah disambut dengan berita hilang kontak dan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY182 di perairan Pulau Laki Kepulauan Seribu, yang menewaskan sebanyak 62 korban yang terdiri dari 46 orang penumpang, tujuh anak-anak, tiga bayi, serta enam kru penerbangan.
Tidak berhenti sampai disitu saja, berbagai bencana alam juga ikut menimpa Sebagian besar kabupaten kota di Indonesia diantaranya banjir yang menggenang daerah provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat serta di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Bencana tanah longsor di Sumedang dan munculnya fenomena tanah bergerak di Lamkleng Aceh Besar.
Erupsinya gunung Semeru hingga terjadinya gempa bumi berkekuatan 6,2SR di daerah Majene dan Mamuju Sulawesi Barat, hingga kemunculan peristiwa angin puting beliung yang baru-baru ini menerjang pantai Pererenan, Canggu Bali yang menghancurkan belasan atap bangsal milik nelayan di daerah sana.
Kemunculan berbagai bencana dan fenomena di masa pandemi ini justru benar-benar menambah beban serta mengakibatkan semakin krisisnya ekonomi masyarakat. Belum lagi sulitnya ekonomi saat ini menjadikan masyarakat menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan mereka mulai dari membuka usaha kecil-kecilan, jualan online dan lain sebagainya.
Bahkan demi memenuhi kebutuhan ekonomi banyak oknum masyarakat tidak segan-segan untuk melakukan tindakan pencurian, perampokan, penipuan, hingga yang paling parah adalah perampokan yang berujung pada pembunuhan sadis. 31 Desember 2020 lalu sempat mencuat kasus pembunuhan seorang wanita yang bekerja sebagai teller bank yang dilakukan oleh bocah berusia 14 tahun. 16 Januari 2021 juga muncul pemberitaan kasus pembunuhan yang menimpa salah satu perempuan asal Subang di sebuah homestay.
Kasus ini tentu menambah dilema masyarakat yang harus merasakan kesedihan dan was-was terhadap keselamatan dan keberlangsungan hidup masing-masing. Hal ini memang sangat sulit untuk di lalui, namun diharapkan masyarakat tetap sabar dan selalu berusaha untuk Bersama-sama melewati cobaan ini. Tetaplah tabah, berusaha, berdoa, patuhi protokol Kesehatan dan ikuti anjuran pemerintah dengan baik. Semoga segala kesulitan yang sedang kita hadapi saat ini segera berlalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H