FishGo, siapa yang kini tidak mengenal salah satu software pada perangkat mobile ini? Software ini dapat diunduh bebas melalui PlayStore Android, serta informasi lengkap mengenainya dapat diakses bebas melalui homepage mereka di URL https://fishgo.id/fishgo
Awal mula penulis membaca dan mengetahui software FishGo ini pertama kali sekitar 2019/2020 lalu, namun sebatas hanya membaca dari berbagai artikel saat itu. Hal ini lebih karena keingin tahuan penulis mengenai software ini serta siapa sosok di balik pengembangan software ini. Beberapa informasi yang berhasil penulis kumpulkan adalah:
1.FishGo sejak awal dikenalkan, telah banyak membantu para nelayan lokal di Bali untuk mencari ikan.
Berbasiskan perangkat mobile, koneksi internet, pemanfaatan teknologi informasi berupa penginderaan jauh (remote sensing), Geographic Information System (GIS), koneksi internet serta koneksi bluetooth (solusi apabila koneksi internet di lautan tidak memadai), FishGo hadir menjadi solusi atas permasalahan para nelayan di Indonesia ketika menangkap ikan di lautan. Kendala utama nelayan-nelayan tradisional adalah bergantung kepada arah angin ssat berlayar serta kurangnya pemanfaatan teknologi untuk mengetahui pada titik lokasi mana saja ikan-ikan berkumpul.
2.FishGo mulai dikenal secara nasional melalui internet dan social media.
Hal ini menjadikan pengguna FishGo meningkat pesat, bukan saja sebatas nelyan-nelayan di Provinsi Bali, namun juga nelayan-nelayan dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka tertarik untuk mencoba kemampuan software ini, yang diharapkan dapat membantu mereka untuk memudahkan penentuan lokasi penangkapan ikan di lautan. Dengan luasnya lautan Indonesia, maka penulis juga mengharapkan software ini dapat menjadi solusi bagi para nelayan lainnya yang terkendala dalam hal mencari ikan di lautan.
3.Beberapa ringkasan kelanjutan pengembangan software sejak awal dirilis hingga saat ini.
Dalam dunia yang penulis tekuni (Teknologi Informasi), bagian keberlanjutan pengembangan software dari sisi fitur, menu, dan sebagainya, masuk ke dalam Softwre Developmenet Life Cycle (SDLC) atau siklus daur hidup pengembangan perangkat lunak (software). Sejak awal FishGo dikembangkan hingga saat ini, telah terdapat sejumlah pembaharuan (update) ke versi yang lebih baru, dengan fitur, menu, dan kemampuan yang lebih baik.
4.Pengembang utamanya adalah alumni Universitas Udayana.
Setelah penulis membaca nama pengembang FishGo (I Gede Merta Yoga Pratama), kemudian penulis coba lakukan pencarian (search) dan memperoleh hasil bahwa pengembang menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Universits Udayana, tempat di mana penulis menjadi dosen saat ini. Meskipun berbeda fakultas, namun dengan beberapa irisan keilmuan serta informasi para dosen pembimbingnya saat S1 dulu (yang merupakan kolega-kolega penulis di kampus), penulis mengapresiasi karya anak muda ini. Hal ini juga didukung dengan publikasi paper di jurnal terakreditasi antara pengembang dengan dosen pembimbingnya (kolega penulis di fakultas berbeda) sesuai dengan bidang illmunya.