Candiwatu, sebuah desa yang terletak di kawasan pegunungan dengan udara yang sejuk, menyimpan potensi besar dalam sumber daya alamnya. Salah satunya adalah daun tin, yang dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan. Namun, potensi besar ini selama ini belum dimaksimalkan oleh masyarakat setempat, terutama dalam hal inovasi produk dan pengemasan teh daun tin. Melihat peluang ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Untag Surabaya yang bertugas di Desa Candiwatu mengambil langkah strategis untuk menggali dan mengembangkan potensi tersebut.
Daun tin telah lama dikenal oleh masyarakat Desa Candiwatu sebagai bahan herbal yang dapat diolah menjadi teh. Selain rasanya yang khas, teh daun tin juga memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu menurunkan kadar gula darah, memperbaiki sistem pencernaan, dan menjadi antioksidan alami. Di desa ini, pohon tin tumbuh subur di pekarangan rumah warga, namun pemanfaatannya masih sangat terbatas. Warga hanya mengolah daun tin secara sederhana untuk konsumsi pribadi, tanpa ada upaya lebih jauh untuk menjadikannya sebagai produk bernilai jual tinggi.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Untag Surabaya hadir membawa inovasi. Mereka tidak hanya mengenalkan cara mengolah daun tin menjadi teh, tetapi juga memberikan pelatihan tentang inovasi produk dan pengemasan yang menarik. Pelatihan ini meliputi proses produksi modern, desain kemasan yang menarik, dan pemasaran produk. Mahasiswa memperkenalkan metode pengeringan daun tin yang lebih higienis dan efisien, seperti menggunakan oven pengering atau sinar matahari langsung dengan teknik tertentu agar kandungan gizi daun tetap terjaga. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana membuat kemasan teh daun tin yang mampu menarik perhatian konsumen. Mahasiswa KKN Untag Surabaya membantu masyarakat menciptakan desain kemasan yang modern dengan logo khas Desa Candiwatu, sehingga memberikan identitas lokal yang kuat. Selain itu, kemasan juga dirancang untuk menjaga kualitas teh tetap segar dan higienis. Tidak hanya itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan dasar mengenai strategi pemasaran, baik secara offline maupun online. Mereka mengajarkan cara memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk mempromosikan produk, serta menjalin kerja sama dengan toko-toko herbal di kota terdekat.
Inovasi yang diperkenalkan oleh mahasiswa KKN Untag Surabaya ini mulai menunjukkan hasil positif. Warga kini lebih percaya diri dalam mengolah daun tin menjadi teh yang siap dipasarkan. Beberapa kelompok usaha kecil di desa sudah mulai memproduksi teh daun tin dengan kemasan yang menarik dan menjualnya di pasar lokal. Bahkan, produk ini mulai menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Desa Candiwatu.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat identitas lokal Desa Candiwatu sebagai penghasil teh daun tin berkualitas. Diharapkan, dengan adanya inovasi ini, teh daun tin dari Candiwatu dapat bersaing di pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional. Melalui langkah kecil namun penuh makna ini, mahasiswa KKN Untag Surabaya di Desa Candiwatu telah menunjukkan bagaimana sinergi antara potensi lokal dan inovasi dapat membuka peluang baru bagi masyarakat. Semoga program serupa dapat terus dilakukan di berbagai daerah lain untuk menggali dan mengembangkan potensi lokal yang ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI