Lihat ke Halaman Asli

Putri Zahra Harniasih

Universitas Teknologi Yogyakarta

Analisis Teori Hubungan Internasional Marxisme

Diperbarui: 17 Oktober 2024   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Marxisme 

Marxisme merupakan teori sosial-politik yang muncul dari kontribusi intelektual Karl Marx, dan telah menjadi titik fokus kontroversi dan wacana yang cukup besar selama beberapa dekade. Berasal dari Prusia pada awal abad ke-19, Marxisme mengeksplorasi komponen-komponen penting masyarakat, meliputi struktur ekonomi, kerangka sosial, dan institusi politik. 

Dari sudut pandang para pendukungnya, Marxisme memiliki landasan filosofis dan ekonomi yang kuat, yang dikembangkan oleh Karl Marx dan para pengikutnya. Teori ini bertujuan untuk memberikan analisis kritikal terhadap sistem ekonomi dan politik global, serta menyoroti bagaimana hubungan produksi dan perbudakan memainkan peranan penting dalam dinamika internasional.

Teori Marxisme juga memberikan perspektif yang unik dalam memahami dinamika hubungan internasional, terutama dalam konteks pembagian antara negara maju dan negara berkembang. Melalui analisis kelas dan struktur ekonomi, Marxisme menggarisbawahi bagaimana ketidakadilan dan eksploitasi terwujud dalam sistem global.

 Marxisme berakar pada pemikiran Karl Marx yang menekankan pentingnya hubungan produksi dalam menentukan status sosial dan ekonomi. Dalam konteks hubungan internasional, Marx berpendapat bahwa struktur kapitalis menciptakan perbedaan kelas yang mendalam, yang tercermin dalam pembagian dunia menjadi negara maju (core) dan negara berkembang (periphery).

Analis ekonomi global oleh Marxisme dapat dilakukan melalui beberapa titik kritis yang membahas tentang struktur ekonomi kapitalis, hubungan produksi dan perdagangan bebas, serta dampaknya terhadap negara-negara maju dan berkembang. Berikut adalah analisis detail:


1. Struktur ekonomi kapitalis

Marxisme mengkritik sistem kapitalis dengan alasan bahwa hal itu dianggap memperburuk keadaan ekonomi dan sosial bagi kelas pekerja. Teori ini menyatakan bahwa perdagangan bebas dan pasar yang tidak diatur berfungsi sebagai instrumen yang digunakan oleh elit penguasa untuk memperluas dominasi ekonomi mereka. 

Lebih jauh lagi, Marxisme menekankan bahwa sistem perdagangan bebas dapat memperburuk kondisi ekonomi negara-negara berkembang dan memperkuat kesenjangan ekonomi antar negara.

 Sistem kapitalis dicirikan sebagai struktur yang terintegrasi secara kapitalis, yang mencari akumulasi modal sebagai tujuan utamanya. Mekanisme ini menimbulkan ketidaksetaraan ekonomi dan eksploitasi kelas, di mana kelas borjuis (pemilik modal) mengeksploitasi tenaga kerja kelas proletariat (pekerja) tanpa menawarkan upah yang adil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline