Candi Borobudur yang berada di kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia merupakan salah satu warisan kebanggaan nusantara yang diakui dunia. Borobudur tidak hanya menjadi monument agama tetapi juga simbol kejayaan peradaban masa lalu yang mewarnai identitas nasional Indonesia. Sebagai situs warisan budaya yang diakui UNESCO sejak tahun 1991 dan dibangun pada masa Dinasti Syailendra sekitar abad ke-8 Masehi, Candi Borobudur menyimpan banyak nilai-nilai sejarah dan spiritual. Candi Borobudur dibangun sebagai wujud untuk memuliakan raja-raja Syailendra (775-850 Masehi). Borobudur terdiri dari Sembilan tingkat yang menggambarkan konsep kosmologi Buddha dengan bentuk stupa terbesar di puncaknya. Relief yang terpahat di dinding candi menceritakan kisah-kisah Buddha serta kehidupan masyarakat Jawa pada masa lampau. Setiap ukiran dan detail arsitektur yang ada pada tiap-tiap relief candi, menggambarkan perpaduan anatara kepercayaan agama Buddha dengan kearifan lokal yang berkembang di Nusantara.
Candi Borobudur merupakan salah satu dari banyaknya simbol identitas nasional Indonesia. Candi Borobudur merupakan kuil budha yang menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO, tidak hanya memiliki nilai sejarah tetapi juga menggambarkan kebudayaan, agama, dan kebanggaan bangsa Indonesia. Selain itu, Candi Borobudur sering dijadikan salah satu ikon pariwisata Indonesia di mata dunia, memiliki peran integral dari identitas nasional Indonesia.
Candi Borobudur, sebagai salah satu warisan budaya terbesar di Indonesia, memainkan peran penting dalam mencerminkan identitas dan kebhinekaan bangsa. Candi ini tidak hanya merupakan situs bersejarah, tetapi juga simbol toleransi dan keberagaman yang mendalam di Indonesia. Candi Borobudur, dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra, adalah candi Buddha terbesar di dunia. Struktur candi ini terdiri dari sembilan tingkat yang melambangkan kosmologi Buddha, dengan setiap tingkat dihiasi relief yang menceritakan ajaran Buddha. Candi ini mencerminkan perpaduan antara seni dan budaya Hindu-Buddha yang telah ada selama berabad-abad di Indonesia, sehingga menjadi simbol penting dari pluralitas budaya dan agama di negara ini. Candi Borobudur diakui sebagai contoh nyata dari kehidupan Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu." Dalam berbagai perayaan, seperti perayaan Waisak, Candi Borobudur menjadi tempat berkumpulnya umat Buddha dari berbagai latar belakang, menciptakan suasana yang harmonis dan saling menghormati antarumat beragama. Sambutan hangat dari masyarakat sekitar kepada para Bhiksu yang datang untuk beribadah dan menunjukkan semangat kebhinekaan dan toleransi yang tinggi. Candi Borobudur juga salah satu situs warisan UNESCO, candi Borobudur juga memilik daya Tarik yang tinggi sebagai tempat wisata dan juga sebagai panggung yang menunjukkan kekayaan budaya dan kebhinekaan Indonesia.
Candi Borobudur, salah satu situs warisan dunia UNESCO, merupakan simbol kebudayaan dan identitas Indonesia yang kaya dan beragam. Berikut adalah refleksi tentang bagaimana Candi Borobudur terkait dengan mahasiswa atau pelajar:
Pengenalan Budaya: Candi Borobudur menjadi destinasi penting bagi mahasiswa untuk memperkaya wawasan kebudayaan. Program kunjungan edukatif seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound Batch 4 Universitas Tidar, menunjukkan bagaimana situs ini digunakan sebagai sumber pemahaman yang lebih mendalam mengenai warisan budaya bangsa.
Pengalaman Edukatif: Kunjungan ke Candi Borobudur tidak hanya memberikan pengalaman berharga, tetapi juga memberikan pengetahuan baru. Mahasiswa dapat menikmati tur edukatif yang menjelaskan sejarah, proses pembangunan, dan makna dari relief-relief yang terukir di dinding candi. Hal ini memungkinkan mereka untuk refleksi mengenai nilai-nilai kehidupan yang diajarkan melalui cerita-cerita dalam relief candi, seperti kebijaksanaan, toleransi, dan kemanusiaan.
Pengembangan Persaudaraan: Program kunjungan seperti PMM Inbound Batch 4 Universitas Tidar, bertujuan untuk mempererat persaudaraan di antara mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan selama kunjungan, sehingga memperkuat ikatan antar generasi.
Pengembangan Kreativitas: Festival kebudayaan seperti Indonesia Bertutur, yang diadakan di Taman Wisata Candi Borobudur, tidak hanya memberikan pengalaman tentang kebudayaan masa lalu, tetapi juga melibatkan karya-karya multimedia, media baru, dan tari kontemporer. Hal ini memungkinkan generasi muda untuk menarasikan kembali warisan cagar budaya Indonesia dalam bentuk yang lebih relevan dengan kehidupan sekarang dan masa depan. Dengan demikian, Candi Borobudur tidak hanya sebagai situs warisan dunia, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan pengembangan kebudayaan yang berkelanjutan bagi generasi muda Indonesia.
Mahasiswa memiliki peran penting dalam pelestarian Candi Borobudur melalui beberapa cara pengenalan Budaya dan Sejarah:
Pembelajaran Sejarah: Candi Borobudur relevan dengan materi sejarah dalam kurikulum SM A dan kurikulum Merdeka. Mahasiswa dapat memahami sejarah, seni, dan filosofi melalui struktur dan sistem tanda pada ornamen candi, serta mempelajari teknik pembangunan yang merupakan keajaiban teknologi pada masanya.