Lihat ke Halaman Asli

Putri YR

Nothing

Donald Trump Dilantik Kembali sebagai Presiden AS pada 2025

Diperbarui: 20 Januari 2025   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada Senin, 20 Januari 2025. Pelantikan ini menjadi momen bersejarah, menandai kembalinya Trump ke Gedung Putih setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden AS ke-45 dari 2017 hingga 2021.

Upacara Pelantikan di Tengah Cuaca Ekstrem

Upacara pelantikan yang biasanya berlangsung megah di depan Gedung Capitol dialihkan ke dalam ruangan akibat cuaca ekstrem yang melanda Washington D.C. Dengan suhu mencapai titik terendah dalam beberapa dekade, acara dilakukan di Rotunda Capitol dengan pengamanan ketat dari Secret Service dan militer AS.

Tamu Undangan

Pelantikan ini dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk mantan presiden seperti Barack Obama, Joe Biden, dan George W. Bush. Sejumlah pemimpin dunia turut hadir, di antaranya Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pidato Pelantikan

Dalam pidatonya, Trump menegaskan komitmennya untuk "mengembalikan Amerika ke jalur kejayaan." Ia berjanji fokus pada kebijakan domestik yang menekankan pengurangan imigrasi ilegal, penguatan ekonomi, dan keamanan energi. Trump juga menyerukan persatuan di tengah polarisasi politik yang masih memanas di AS.

Hari Pertama di Gedung Putih

Segera setelah pelantikan, Trump dijadwalkan menandatangani serangkaian perintah eksekutif yang mencakup reformasi ekonomi, pembatasan regulasi lingkungan, dan penguatan perbatasan. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mempercepat implementasi kebijakan yang dijanjikan selama kampanye.

Proyeksi Pemerintahan Trump

Masa jabatan kedua ini diprediksi akan menghadirkan tantangan besar, terutama terkait hubungan internasional dan isu domestik seperti perubahan iklim serta hak asasi manusia. Agenda kebijakannya juga dinilai akan berdampak signifikan terhadap berbagai sektor, mulai dari ekonomi hingga pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline