Lihat ke Halaman Asli

Kritik Tegas dari Gepeng untuk Pemerintah

Diperbarui: 3 Januari 2016   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia merupakan Negara yang kaya. Kaya akan sumber daya alam yang terletak di dalamnya. Menyimpan banyak sejuta tanda Tanya bagi turis mancanegara jika melihat pesona dan keindahannya. Mulai dari budaya, kesenian bahkan makanannya. Mereka berbondong jauh jauh dari Negara mereka hanya ingin menikmati indahnya keanekaragaman yang berada di Indonesia. Indonesia adalah salah satu Negara dimana para penduduknya mencari nafkah dari hasil alam.

Banyak sekali penduduk Indonesia yang memanfaatkan alam yang megah ini untuk menghidupi keluarganya, contoh : penduduk yang bertempat tinggal di daerah pantai mereka memiliki laut untuk mencari nafkah. Ikan ikan hasil tangkapan mereka yang di jadikan sebagai objek untuk merubahnya menjadi uang. Begitu pula penduduk yang berada di derah pedesaan mayoritas mereka mencari nafkah dengan berdagang atau berladang. Begitu banyak penduduk di Indonesia ini yang memanfaatkan kekayaan alam ini,bukan hanya yang berlebel tidak berpendidikan bahkan hamper semua kekayaan alam di Indonesia ini banyak di kuasai oleh orang orang yang berlebel berpendidikan.

Kita lihat, pertambangan yang di kuasai oleh orang orang yang berpangkat sarjana bahkan professor yang berlalu lalang hanya melihat orang orang yang di perintahnya untuk bekerja. Tetapi kita lihat betapa mulianya orang orang yang di utusnya,dengan segala upaya untuk memajukan perusahaan tersebut. sungguh miris jika melihatnya.

Indonesia di kenal kota yang padat akan penduduk. Di kerumunan banyak warga terdapat salah satu fenomena yang sering kita lihat, bukan hanya di keramaian kota namun di pinggir jalan pun kita sering melihatnya sebut saja dengan nama GEPENG (gelandangan dan pengemis). Dari namanya pun sudah tidak asing di telinga kita. Gelandangan adalah seseorang yang sering menghabiskan waktunya di jalan jalan, bahkan untuk tempat tinggal saja mereka menggunakan tempat tempat umum untuk keseharian mereka.

Sedangkan pengemis adalah orang yang sering meminta minta terhadap orang lain. Kita lihat dua sosok fenomena tersebut, fenomena biasa yang di lihat karena setiap harinya salalu memenuhi keramaian kota. Tetapi tanpa tersadar mata kita telah di tutup oleh kebiasaan yang salah.

Kita lihat betapa bahagianya mereka ketika mereka bersama dengan keluarganya, namun selama ini kita terlalu menganggap mereka lemah. Pernahkah terfikir di benak kita untuk sedikit merangkul mereka? Yang kita fikirkan adalah mereka lemah dan tak punya daya untuk menjadi seperti kita. Tetapi yang mereka butuhkan bukan hanya berupa material (uang) namun mereka menjadi seperti itu hanya ingin mendapatkan perhatian dari semua oranmg yang melihatnya terlebih khusus adalah pemerintah.

Pemerintah yang asyik dengan permainan yang mereka buat dengan uang rakyat, pemerintah yang asyik bersenda gurau di atas penderitaan rakyatnya, Pemerintah bangga yang bangga atas mobil mewah yang di miliki hasil dari jerih payah rakyatnya. Sungguh indah permainan politik indonesia ini bukan? Tanpa tersadar kita telah melewatkan fenomena yang sering kita lihat di setiap harinya. Mereka memilih jalan seperti itu karena kurangnya lapangan pekerjaan yang memadai. Kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai bagi keturunannya. Hanya bermodalkan tangan mereka mencari nafkah. Sebenarnya masih banyak di luar sana lapanggan pekerjaan yang mereka butuhkan, namun lapangan pekerjaan itu telah di kuasai oleh pejabat pejabat yang berpangkat tinggi, terus kemana arah masyarakat ini? Apakah akan terus meramaikan kota ? itu yang menjadi peringatan besar bagi kita khususnya pemerintah.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline