Saya Putri Wahyu Listiyana mahasiswa program studi S1 Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang akan menceritakan pengalaman saya selama kegiatan Asistensi Mengajar di Universitas Negeri Malang. Sebelumnya, Asistensi Mengajar atau biasa disebut dengan AM merupakan salah satu implementasi Kampus Merdeka di luar Universitas Negeri Malang. Asistensi Mengajar di satuan pendidikan adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif di bawah bimbingan guru dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Aktivitas mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan selama satu semester setara dengan 20 SKS. Kegiatan Asistensi Mengajar tidak hanya berpusat pada kegiatan akademik, tetapi juga dalam kegiatan non-akademik dan administrasi sekolah. Selain berfokus pada kegiatan akademik, non-akademik, dan administrasi sekolah, kegiatan Asistensi Mengajar dapat menambah pengalaman mahasiswa salah satunya bagi mahasiswa program studi Sarjana Pendidikan Fisika.
Salah satu hal yang menurut saya sulit di awal mengukuti program Asistensi Mengajar ini adalah melakukan pemilihan sekolah. Meskipun telah diberikan fasilitas oleh kampus mengenai nama-nama sekolah yang sudah siap untuk menerima mahasiswa program Asistensi Mengajar, namun hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Karena, sejatinya saya bukan asli warga Malang, sehingga menjadi salah satu kendala dalam pemilihan sekolah yang ingin saya tuju. Sampai akhirnya, dengan banyaknya pertimbangan dan informasi dari kakak tingkat sebelumnya. Akhirnya saya memilih MAN 1 Malang sebagai lokasi Asistensi Mengajar saya. MAN 1 Malang adalah salah satu sekolah mitra yang terletak di kabupaten Malang atau lebih tepatnya di kecamatan Gondanglegi. Pada kegiatan Asistensi Mengajar yang dilakukan di MAN 1 Malang, memberikan banyak sekali pengalaman yang berharga untuk saya. Kegiatan ini, dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus sampai 1 Desember 2023 atau berlangsung selama kurang lebih 4 bulan. Dari berbagai rangkaian kegiatan yang dilakukan, saya dapat menyerap ilmu yang diberikan oleh dosen pembimbing lapangan, guru pamong, guru dan staf madrasah lainnya sebagai bekal menjadi guru terbaik di masa yang akan datang.
Pengalaman yang saya dapatkan selama di MAN 1 Malang sangatlah banyak. Terdapat 17 mahasiswa yang mengikuti Asistensi Mengajar di MAN 1 Malang yang terdiri dari enam mahasiswa prodi Pendidikan Biologi, enam mahasiswa dari prodi Pendidikan Fisika, dan lima mahasiswa dari prodi Pendidikan Kimia. Tahap pertama sebelum melakukan kegiatan mengajar di madrasah, saya dan teman-teman Asistensi Mengajar lainnya melakukan kegiatan observasi guna mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan kegiatan akademik dan non-akademik. Kegiatan observasi yang kami lakukan sebanyak dua kali. Observasi pertama dilaksanakan pada 1 Agustus 2023, observasi ini bertujuan untuk mengetahui budaya, peraturan, kebiasaan, dan mengenali segala hal termasuk sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Pada kegiatan observasi ini, saya dan teman-teman juga langsung mendapatkan pembagian guru pamong dan pembagian kelas mengajar di mana untuk tim program studi Pendidikan Fisika yang berjumlah enam mahasiswa mendapat dua guru pamong dengan tiga mahasiswa di setiap pamongnya. Saya bersama kedua teman saya Kikky dan Jazil mendapatkan guru pamong Bapak Agung Sri Mulyono. Kami mendapatkan kelas mengajar di kelas XII dengan pembagian kelas XII IPA 1 di pegang oleh Kikky, XII IPA 2 di pegang oleh Jazil, XII IPA 3 di pegang oleh saya (Putri), dan XII IPA 4 di pegang secara bersama-sama namun bergantian di setiap pergantian materinya. Setelah mendapatkan guru pamong, saya bersama tim juga diberi gambaran terkait kurikulum yang digunakan yakni Kurikulum 2013, materi yang diajarkan, perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dan media yang digunakan.
Selanjutnya, observasi kedua yang dilaksanakan pada 14 Agustus 2023 ini bertujuan untuk memperkenalkan diri dan mengetahui karakter siswa secara langsung di setiap kelas. Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan pengantaran mahasiswa Asistensi Mengajar oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) yang diwakili oleh Bapak Muhammad Reyza Arief Taqwa dosen dari Jurusan Fisika. Saat kami memperkenalkan diri di setiap kelas, seluruh siswa merespon kami dengan sangat baik. Ada beberapa siswa yang bertanya mengapa mengambil jurusan Fisika, bertanya mengenai cara masuk ke perguruan tinggi, keluh kesah selama perkuliahan, dan lain sebagainnya. Saya dan kedua teman saya merasa sangat senang karena disambut baik oleh semua siswa. Setelah saya dan teman-teman Asistensi Mengajar lainnya memperoleh data dari observasi pertama dan kedua, kami bersama-sama menyusun rencana atau program yang akan dilaksanakan di madrasah.
Penyusunan rencana atau program untuk madrasah dilakukan secara tim besar Asistensi Mengajar maupun tim program studi. Rencana atau program yang disusun terdiri dari program akademik, non-akademik, dan administrasi. Semua rencana dan program yang telah disusun tersebut kemudian disampaikan kepada pihak sekolah melalui kegiatan FGD (Focus Group Discussion). FGD yang diadakan di MAN 1 Malang diikuti oleh perwakilan mahasiswa di setiap program studi. Dalam kegiatan FGD tersebut, rencana dan program yang telah disusun oleh mahasiswa untuk MAN 1 Malang mendapatkan saran dan masukan dari wakil kepala madrasah dan guru pamong MAN 1 Malang. Setelah melakukan FGD, saya melakukan bimbingan dan pemantapan kembali dengan Bapak Agung untuk mengetahui arahan-arahan yang diberikan terkait kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Mahasiswa mendapatkan arahan dari Bapak Agung terkait pembuatan perangkat pembelajaran, pembuatan media pembelajaran, instrumen penilaian, dan mendapatkan informasi terkait permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran fisika di kelas sebagai bekal dalam proses pembelajaran, serta kami juga diamanahi untuk membuat 30 soal pilihan ganda untuk PTS kelas XII.
Dalam proses pembelajaran, kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 16.45 sampai 15.15 WIB. Saat mengajar di kelas XII IPA 3 yang berjumlah 30 siswa dan XII IPA 4 yang berjumlah 29 siswa, saya menerapkan empat keterampilan mengajar yang terdiri dari membuka, menyampaikan, mengevaluasi, dan menutup. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas, saya sesuaikan dengan RPP yang telah dibuat oleh mahasiswa dan disetujui oleh guru pamong. Saat mengajar di kelas, saya mengawali kegiatan pembelajaran dengan membuka yakni berupa doa, salam, mengecek kehadiran siswa, dan memberitahukan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. Selanjutnya, saya melakukan kegiatan inti pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang terdapat di dalam RPP. Kegiatan inti ini biasanya berupa penyampaian materi pembelajaran atau diskusi sesuai dengan sintak model pembelajaran yang digunakan. Setelah melakukan kegiatan inti, selanjutnya saya melakukan kegiatan penutup dengan menyimpulkan materi pembelajaran, menyebutkan manfaat mempelajari materi, doa sesudah belajar, dan salam penutup, serta melakukan evaluasi.
Saat mengajar di kelas XII IPA 3 dan XII IPA 4, setiap kelas mempunyai karater siswa yang berbeda dimana kelas XII IPA 4 cenderung lebih aktif daripada kelas XII IPA 3. Akan tetapi, memiliki kekurangan yang hampir sama yakni masih terdapat siswa yang bermain hp, tidak mendengarkan, dan tidur dikelas. Untuk mengatasi hal tersebut, saya berusaha untuk menciptakan suasana kelas yang inovatif dan asik dengan menerapkan media pembelajaran berbasis teknologi seperti seperti Power Point, Canva, Quizizz, goggle form, dan penggunaan laboratorium virtual PhET Colorado untuk menarik minat siswa. Selain itu, saya juga berkeliling di setiap bangku-bangku untuk mengingatkan siswa yang ramai, bermain hp, tertidur, ataupun saya juga sesekali bertanya terkait materi yang saya sampaikan dan menjelaskan ulang.
Selain kegiatan akademik, saya dan mahasiswa Asistensi Mengajar lainnya juga melakukan kegiatan non-akademik, yaitu mengikuti serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh madrasah, mendampingi ekstrakulikuler, dan melakukan piket harian. Piket harian yang kami lakukan terdiri dari piket harian guru, tata tertib, dan perpustakaan. Mahasiswa memiliki jadwal yang telah diatur untuk bertugas piket harian agar tidak terjadi jadwal bersamaan dengan kegiatan akademik yang dilakukan. Dalam bagian unit pelaksana teknis penyelenggaraan sistem administrasi dan informasi pendidikan di madrasah, saya juga membantu dalam menginput data-data siswa kelas X, XI, dan XII berupa nama, NIK, jenis kelamin, agama, dan pelanggaran yang pernah dilakukan. Selain itu, mahasiswa Asistensi Mengajar juga ditugaskan untuk menginput kode-kode buku perpustakaan ke komputer.
Menjelang pekan terakhir Asistensi mengajar, saya melakukan perpisahan dengan kelas yang saya ajar. Saya merasa sangat terharu dan kehilangan karena sudah tidak bisa mendampingi kelas yang saya ajar lagi. Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh siswa karena banyak sekali mengajarkan saya kesabaran, bagaimana cara mengambil keputusan yang cepat, dan melatih metal yang kuat di dalam diri saya. Selanjutnya, untuk mengabadikan momen, saya dan seluruh siswa melakukan foto bersama. Sebelum program Asistensi Mengajar diakhiri, terdapat kegiatan desiminasi yang bertujuan memaparkan kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa selama pelaksanaan Asistensi Mengajar. Adanya kegiatan Asistensi di MAN 1 Malang ini memberikan saya pengalaman-pengalaman berharga sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja di masa yang akan datang ketika saya telah menjadi tenaga pendidik yang sesungguhnya. Dari pengalaman-pengalaman berharga tersebut juga tentu ditemukan banyak sekali hal-hal yang perlu saya perbaiki dan kembangkan lagi terutama dalam hal kemampuan mendidik siswa bukan hanya di bagian akademik tapi juga mental, sikap, dan spiritual siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H