Lihat ke Halaman Asli

Putri Syahida Nur Sabrina

Mahasiswa PGSD UNNES

Pembelajaran Seni di SD Berperan Merefresh Pikiran

Diperbarui: 17 Oktober 2024   00:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putri Syahida Nur Sabrina, Eka Titi Andaryani S.Pd., M.Pd./dok. pri

Seni merupakan suatu hal yang semakin dewasa kita kenal hanya menjadi bakat dan angan-angan bagi orang-orang yang tidak memahami apa arti berseni. Segala sesuatu yang dituangkan ke dalam suatu karya-karya adalah definisi seseorang telah melnerapkan aspek seni dalam hidupnya. Sebagai manusia tentunya kita selalu butuh suatu tempat untuk menuangkan segala keluh kesah baik apa yang kita pikirkan, rasakan, dan juga butuhkan terhadap sesuatu. Beberapa orang merasa nyaman dan tenang saat mereka sedang menggambar, beberapa orang lagi merasa mendapatkan kesenangan ketika mereka membuat lagu, beberapa lagi merangsang pikiran dengan mengeksplorasi hal-hal disekitarnya kemudian dituangkannya ke dalam lukisan. Berbagai aktivitas tersebut merupakan bagian kecil dari adanya karya seni. Secara tidak langsung, seni merupakan bagian dari kehidupan yang kita jalani sehari-hari.

            Mengerti akan kepentingan seni dalam kehidupan, pembelajaran seni mulai diterapkan ke dalam aspek pendidikan formal di Indonesia yang lebih tepatnya diintergrasikan ke dalam sekolah-sekolah dari tingkatan dasar hingga perguruan tinggi. Dianggapnya penting pelajaran seni secara ekstrinsik kita mengetahui bahwa seni akan memantik otak manusia untuk selalu berpikir dan berputar mengeksplorasi berbagai hal yang dijadikan sumber inspirasi untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas. Kedua hal tersebutlah yang sering dicanangkan jika membahas mengenai kesenian. Inovasi dan kreatifitas selalu menjadi hal paten yang berkaitan dengan aspek kesenian dalam dunia ini. Tetapi, secara tidak langsung kita bisa mendapatkan bahwasanya ketenangan dan pembenahan pikiran kita dapatkan dari adanya penerapan kesenian dalam kehidupan.

            Di sekolah dasar, siswa sudah sering belajar dengan dituntut berbagai macam pengetahuan yang harus dipikirkan dan dipelajari kembali. Pembelajaran seni bersifat kebebasan walaupun substansi dari materi dan tujuan pembelajaran harus tetap tersampaikan. Dengan prinsip yang demikian, siswa merasa lebih tenang ketika mendapatkan pembelajaran seni. Mereka merasakan kebebasan dalam mengeksplorasi apa yang ada dipikirannya, salah satunya dengan aktivitas menggambar dan mewarnai. Awal mula pengenalan seni di SD adalah ketrampilan menggambar siswa. Beberapa kali saat siswa sedang merasakan bosan akan penjelasan guru, mereka akan asik dengan gambar-gambar yang sedang mereka tuangkan ke dalam corat-coret buku seadanya. Selain itu, beberapa pendekatan yang membuatnya tidak bosan menjadikan seni merasa disenangi siswa dan tidak menjadi suatu hal yang menekan mereka dalam pengetahuannya. Karena seni memberikan kebebasan dalam mengeksplorasi suatu hal sehingga siswa merasa nyaman dan senang serta mereka merasa di pembelajaran seni dapat melakukan berbagai hal yang akan dituangkan ke dalam kertas untuk digambar. Hal itu menjadi salah satu cara representasi perasaan atau pikiran yang ada dalam dirinya. Setelah dituangkan seseorang akan merasa lebih lega dan puas. Hal itulah yang menjadikan seni sebagai upaya merefresh pikiran saat di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline