Lihat ke Halaman Asli

Putri Submalasari

Anggota Kelompok 22 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang

Moderasi Beragama Kuatkan Tali Cinta Antar Bumiputra Indonesia

Diperbarui: 19 November 2021   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata moderasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua arti yakni pengurangan kekerasan dan penghindaran keekstriman. Moderasi sendiri berasal dari bahasa latin yakni moderatio yang berarti kesedangan (tidak berlebihan). 

Sedangkan beragama merupakan memeluk atau menganut suatu agama. Dan kata agama sendiri menurut (KBBI 2020) memiliki arti siatem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.

Jadi bisa diartikan moderasi beragama adalah memeluk atau menganut suatu agama dengan tidak berlebih-lebihan. Kita dalam menganut agama tidak saling merasa agama siapa yang paling benar atau saling menuduh agama dia salah agamaku benar, sikap seperti itu yang akan menimbulkan perpecahan.

Tali cinta yang dimaksud disini bukan berarti cinta antar lawan jenis, tetapi cinta persaudaraan antar semua, bukan hanya pemeluk agama islam saja tetapi juga katolik, konghucu, kristen, hindu maupun budha di Indonesia. 

Negara Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki banyak perbedaan, dari berbagai macam suku, ras, agama, budaya dan masih banyak lagi. Faktor tersebut bisa menyokong adanya polemik-polemik yang beredar. Karena rendahnya toleransi beragama dan sikap menghargai antar sesama.

Mederasi beragama di Indonesia sekarang cukup hangat menjadi bahan perbincangan. Maraknya isu provokatif, radikalis, teror pada pemuka agama, kekerasan, berita hoax, ujaran kebencian dengan mengatasnamakan agama menjadi polemik sendiri bagi Indonesia bahkan dunia. 

Masyarakat yang memiliki pemikiran fanatisme buram terhadap suatu pemahaman agama, hal demikian yang menjadi cikal bakal tindakan anarkisme yang berakhir melakukan tindakan kriminal. Karena radikalisme muncul dari olah pikir masyarakat yang dangkal menanggapi masalah sosial keagamaan. 

Maka dalam hal ini mengusung untuk memperkuat moderasi beragama supaya dapat menjadikan tali persaudaraan yang kokoh pula, terlebih Negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan berbagai macam jenis kebudayaan. 

Dengan mendalami dan memperkuat pemaham mengenai moderasi beragama problem seperti halnya diatas dapat berangsur-angsur reda dan mendapat jalan terang. Saling mengerti saling memahami sebagai umat beragama serta keterbukaan dalam berfikir akan sangat mendukung terciptanya masyarakat yang damai dan tentram.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline