Karanganyar, Pekalongan (24-01-2024). Biosaka menjadi salah satu sistem teknologi terbarukan pertanian organik modern yang berbentuk bio-technologi. Biosaka dapat dibuat dari rerumputan yang dicampur dengan air dan dihancurkan. Setelah itu dapat langsung diaplikasikan di lahan untuk semua jenis tanaman. Biosaka terdiri dari dua kata yaitu Bio dan Saka yang berarti selamatkan alam kembali ke alam. Pupuk Biosaka bukan menjadi produk yang paten, pupuk tersebut dapat diramu oleh petani. Pupuk Biosaka dapat berperan sebagai elisitor.
Tujuan dilakukannya program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Mahasiswa KKN TIM I UNDIP DESA PODODADI KABUPATEN KARANGANYAR adalah memberikan solusi terhadap permasalahan yang di hadapi petani dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk biosaka. Melalui pelatihan pembuatan pupuk biosaka dapat mengedukasi petani tentang penggunaan pupuk organik cair dari bahan rerumputan yang mudah didapat dan tersedia melimpah dilingkungan sekitar sehingga dapat berpengaruh secara optimal dalam pertanian. Selain itu penggunaan pupuk organik juga lebih murah dan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia berbahaya yang mencemari lingkungan.
Fungsi dari Pupuk Biosaka adalah dapat meminimalkan biaya produksi dan dapat mengurangi penggunaan Pupuk NPK pada tanaman. Kelebihan dari pupuk organik cair yaitu : 1) Cara pengaplikasiannya lebih mudah, 2) Unsur hara mudah untuk diserap, 3) Tidak merusak tanaman dan kandungan dalam tanah 4) Dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara tanah.
Permasalahan subsidi pupuk dari pemerintah mengalami penurunan dan petani yang mayoritas masih bergantung pada pupuk kimia harus segera diatasi. Salah satu bentuk kepedulian yang dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pupuk kimia yakni melakukan pembuatan pupuk organik biosaka.
Bahan yang dibutuhkan
- Bahan yang diperlukan untuk membuat biosaka sangat sederhana, antara lain; Rumput atau daun-daunan sehat, sempurna, ukuran daun simetris, tidak terserang hama dan penyakit, tidak berlubang, ujuang daun tidak kusam, tidak jamuran, dan warna daunnya merata.
- Daun diambil dari pucuk cukup 2 sampai 4 daun dengan batangnya.
- Pilih rumput atau daun minimal 5 jenis berasal dari tanaman yang berbeda.
- Jumlah bahan yang digunakan 1 genggam tangan untuk 1 wadah salam satu kali pembuatan. Komposisi bahan yang dibutuhkan 5 persen bahan dan 95 persen air atau sekitar 2,5 ons bahan rumput/daun dalam 5 liter air
Adapun cara membuat biosaka dengan mudah
- Campurkan seluruh bahan dalam air bersih sebanyak 2 hingga 5 liter air.
- Daun-daunan atau rumput diremas sembari terus diaduk. Peremasan dilakukan sampai semua bahan tercampur merata, biasanya memerlukan waktu 10 sampai 20 menit. Pencampuran bahan tidak boleh menggunakan blender, mesin, atau alat tumbuk.
- Ciri biosaka yang sudah homogen yaitu tidak mengendap, tidak menimbulkan gas, tidak ada butiran. Selain itu, pada bagian bibir permukaan akan membeun loa cincin, pekat, mengkilap, dan berwarna sesuai dengan jenis rumput atau daun yang digunakan.
- Selanjutnya, ukur kepekatan biosaka menggunakan alat total dissolved solid atau TDS. Kepekatan biosaka minimal 200 ppm, namun sebaiknya diatas 300 ppm. Namun, untuk menjadi homogen sempurna tingkat kepekatan di atas 500 ppm.
- Berikutnya, saring biosaka menggunakan saringan dan masukkan dalam botol atau jerigen.
- Ramuan biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Penyimpanan harus dilakukan pada tempat yang aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H