Secercah sepoi memanjakan silirnya..
Semanis sinar mentari melambaikan tangan
Membawa jiwa ini dalam naungan
Mengingat akan lubang penyesalan
Wahai jiwa-jiwa tangguh...!
Sejauh mana usaha yang telah kau goreskan dalam lembaran-lembaran sucimu?
Seberapa kuatnya dirimu menyelami larutan mustajabNya?
Seberapa pentingnya Dia dalam perjalananmu?
Andai kau sadar...
Sungguh pohonpun tak sanggup memandangmu..
Tak sanggup menganggapmu seorang sahabat..
Dan tak sanggung berkelana bersamamu,
Ketahuilah wahai saudaraku...
Diri ini memang lemah, tak kuasa memikul segudang penyesalan...
Jiwa yang rapuh, menengadahpun tak sanggup..
Malu, sungguh beribu malu...
Sadarlah ..
Dia amat merindukanmu..
Merindukan berdialog manja bersamamu..
Tanpa batas waktu, tanpa penghalang apapun..
Wahai saudaraku...
Bangkitlah...
Bermanjalah bersamanya...
Melepas penat kekejian yang melanda...
mententramkan qalbu penyejuk arah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H