Lihat ke Halaman Asli

Bersihkan Dirimu?

Diperbarui: 25 Mei 2016   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kurang lebih 350 tahun lamanya negara tercinta kita ini terjajah, bisa kita bayangkan saat itu! Dimana rakyat Indonesia semuanya hidup melarat, makan dan minum rasanya sulit tuk dinikmati, jangankan nikmat jasmani seperti itu, inti kesejahteraan hidup manusia atau nikmat ruhaniyah berupa kebahagian, sangat sulit sekali untuk dirasakan. Setelah perjuangan yang begitu gigih dikobarkan. 17 Agustus 1945 bangsa kita telah mampu mengukir sejarah hebat, usaha para pejuang kita telah dihargai mahal  oleh Allah meskipun itu hanya dengan sebilah bambu runcing karena bagaimanapun من جدّ وجد  “barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil”. 69 tahun bangsa Indonesia merdeka, kita lihat sudah banyak anak bangsa yang memiliki ide-ide revolusioner yang patut diacungi ribuan jempol, semangat itu sudah banyak terbaca lewat sorotan mata mereka. Tapi kenapa, ide-ide cemerlang anak bangsa  itu hanya seperti omong kosong belaka yang seakan hanya digembor-gemborkan lewat media namun tak dirasakan keindahannya dan kenikmatannya oleh rakyat.

Puluhan sebab dari semakin terpuruknya keadaan rakyat kita, entah itu dari segi ekonomi, pendidikan maupun kesehatan adalah karena merosotnya nilai agamis  dari setiap individu. Betapa tidak, zaman kita sekarang ini adalah zaman dimana yang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin menjadi semakin miskin, yang syarat akan kesehatan bertambah menjadi sehat begitupun sebaliknya, atau banyak sekarang kita lihat “bodoh tapi kaya mendapat singgasana yang tinggi sedangkan pintar tapi miskin masih ngemper dipinggiran jalan.

Entah berapa tahun lalu lamanya kita pernah menginjak bangku sekolah dasar, masihkah kita ingat! Kelas 1 SD, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dalam bab kebersihan. Maqolah apa yang tersebut disitu? Ya…. “النظافة من الايمان  "  yang artinya: kebersihan sebagian dari iman. Kalau kita cermati, kalimat itu memang terlihat simple, singkat bahkan pendek sekali. Tapi, sudahkah kita merenungi makna luas yang terkandung didalamnya?.

Coba fokuskan pikiran anda untuk mencermati maqolah tersebut!! “النظافة من الايمان  “ .

Benar…. Maqolah ini, meski pendek dan amat singkat tapi syarat akan kedamaian dan kesejahteraan didalamnya. Lafadz an-Nadhofah yang berarti bersih itu memiliki 2 makna, yakni  an-Nadzofah secara lahiriyah dan an-Nadzofah secara batiniyah.

Mengenai makna an-nadzofah secara lahiriyah tentunya anda sekalian sudah banyak tahu maksudnya bukan?. An-nadzofah secara lahiriyah memiliki makna seseorang itu harus menjaga lingkungan sekitar, kesehatan tubuh serta yang lainnya. Misal mengenai menjaga lingkungan, betapa banyak orang yang belum menyadari tentang makna membuang sampah pada tempatnya, padahal dengan seseorang itu membuang sampah sembarangan maka samasaja dia melakukan aksi pembunuhan secara perlahan baik pada dirinya sendiri maupun kepada orang lain.Mengapa demikian? Sekarang coba kita pikirkan! “dengan seseorang itu membuang sampah bukan pada tempatnya, semisal di sungai atau di parit-parit dekat rumah maka dari perilaku yang tidak benar ini”, berapa banyak manusia yang sakit hingga terbunuh sebab banjir, nyamuk malaria ataupun yang lainnya, tentunya hal ini tidak hanya sekedar membahayakan orang lain tapi juga dirinya sendiri.

Dengan kita sedikit tahu tentang makna nadzofah secara lahiriyah tentunya hadirin sudah bisa menebak arti dari lafadz an-nadzofah secara batiniyah, yakni membersihkan hati dari hasud, dengki, sombong serta penyakit hati yang lainnya. Dengan seseorang mengamalkan dua makna dari maqolah tersebut maka secara tidak langsung, sedikit demi sedikit, perlahan tapi pasti, dalam diri seseorang tersebut yang akan terlahir adalah perilaku yang baik dan keadaan jasmani yang baik pula. 

Bisa kita bayangkan! Bagaimana keadaan lingkungan sekitar kita jika banyak orang yang menyadari akan kandungan makna dari maqolah ini. Tampilan seseorang yang selalu rapi, lingkungan sekitar yang bersih nan indah bahkan kesejukan ruhani akan bertebaran disekeliling kita, karena perbuatan yang timbul dari mereka tidak lain adalah perbuatan-perbuatan baik yang bersumber dari  hati nurani yang bersih. 

Menyikapi keadaan rakyat indonesia yang sudah sedemikian amburadulnya, para pejabat yang sering kali melakukan tindak korupsi, perebutan kursi kekuasaan, rakyat yang selalu terprofokatori oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga timbullah aksi demonstrasi di setiap badan jalan, maka hal-hal yang demikian ini akan terealisasi dengan baik jika setiap individunya mau mengamalkan makna maqolah النظافة من الايمان   ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline