Lihat ke Halaman Asli

lilpjourney

Putri Santoso

Hobby Traveling? Harus Punya Asuransi Kesehatan yang Lebih OptimAll

Diperbarui: 15 Januari 2022   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Sebagai seorang pekerja kantor, tentu ada saatnya aku jenuh dengan rutinitas. Apalagi setelah mengerjakan dealine pekerjaan di bawah tekanan. Salah satu caraku mengatasi kejenuhan itu yaitu dengan pergi berlibur.

Tahun ini aku berencana untuk pergi liburan ke wilayah timur Indonesia. Mengingat sudah hampir dua tahun aku tidak melakukan bepergian ke luar kota dengan intens, kecuali untuk urusan pekerjaan.

Hobi yang biasa aku lakukan ini harus direm karena pandemi Covid-19. Dan saat ini setelah aku melakukan vaksinasi Covid-19 lengkap hingga dosis dua, aku pun ingin bepergian lagi.

Kangen Touring Menyusuri Jalanan di Pelosok Negeri

Aku masih ingat serunya berpetualang di Bali dengan sepeda motor tahun 2017 lalu. Perjalanan ke Bali kali ini menggunakan sepeda motor. Lewat Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali.

Ternyata sangat seru ya naik motor menyusuri Bali dari ujung barat hingga timur dengan motor. Kita bisa singgah ke mana pun tanpa memikirkan masalah parkir. Aku pun bisa mendapatkan banyak stok foto saat itu.

Akhirnya perjalanan Banjarmasin-Bali saat itu menjadi perjalanan dengan menggunakan transportasi terlengkap yang pernah aku lakukan : naik pesawat, kereta, kapal laut, dan motor.

Sayangnya, pulang dari Bali kondisi sedikit kurang prima. Mungkin karena Lelah. Aku pun harus rawat inap di rumah sakit untuk memulihkan kondisiku.

Tapi namanya juga candu. Pasca tiga bulan liburan ke Bali, aku pun pergi liburan lagi. Kali ini Sulawesi menjadi target perjalananku. Dari Suku Baju hingga Toraja.

Perjalanan Sulawesi ini menjadi trip terpanjang dan terlamaku. Perjalanan Banjarmasin-Makassar dengan pesawat, kemudian keesokan harinya dilanjutkan dengan perjalanan ke Morowali dengan pesawat. Sesampainya di Morowali, lanjut membelah laut Sulawesi dengan kapal menuju permukiman Suku Bajo. Tiga hari menjelajah laut di Morowali, aku pun kembali ke Makassar dan langsung ke Toraja dengan sleeping bus. Lelah? Tentu saja. Tapi ada adrenalin yang terus terpacu.

Apalagi saat berkunjung ke Toraja aku dibuai dengan semua keindahannya. Komposisi keindahan alam dan budayanya, berhasil menjebak aku dan jatuh cinta. Hingga tahun 2021, aku sudah 7 kali mengunjungi Kota Para Raja Surgawi ini.

Sadar Pentingnya Asuransi Kesehatan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline