Lihat ke Halaman Asli

Ingin Mengubah Dunia? Begini Caranya!

Diperbarui: 12 Januari 2023   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sering mendengar bahwa moralitas di dunia kita ini semakin luntur. Banyak hal yang menjadi sorotan yang bertanggungjawab akan fenomena ini. Diantaranya adalah pendidikan yang tidak lagi fokus menguatkan karakter. Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki ini semua? atau setidaknya mencegah hal ini berkembang menjadi semakin buruk. Berikut adalah tips yang dapat kita lakukan untuk mengubah dunia dari sudut pandang Mark Manson dalam buku "Segala-galanya Ambyar". 

Manson menyebutkan dalam bukunya bahwa yang membedakan manusia dengan segala benda yang ada di alam semesta adalah kemampuan kita dalam berpikir dan membedakan baik buruknya suatu nilai. Seorang manusia dapat membedakan nilai yang baik dan buruk jika ia memegang teguh formula kemanusiaan. Formula ini merupakan suatu prinsip untuk menjadikan manusia sebagai "manusia". Formula kemanusiaan ini juga memuat beberapa hal yang dapat kita implementasi kan untuk menyelamatkan dunia.

Dimulai dari proses berpikir. Kita seringkali menjadikan diri kita dan manusia lain sebagai sarana mencapai tujuan kita sendiri (egoisme). Saya akan memberi contoh yang paling dekat dengan kegiatan kita. Kegiatan dosa yang sering dianggap bukan dosa. Yaitu menyontek. Menyontek merupakan contoh egoisme diri yang lancang. Sadar atau tidak, dengan menyontek kita menyelewengkan harapan orang lain yang juga punya pikiran dan perasaan demi tujuan kita sendiri. Kita memperlakukan orang lain yang sama-sama mengikuti ujian dan menaati peraturan untuk tujuan kita sendiri. Sangat egois bukan?

Dalam lingkup yang lebih besar adalah seorang  yang menggunakan uang dan kekuasaan untuk meraih tujuannya, maraknya kekerasan karena pelaku merasa bisa melakukan kekerasan dan lain sebagainya. Merabanya manusia-manusia seperti ini yang menghancurkan keseimbangan dunia. Oleh karena itu, mari mulai dari sendiri untuk tidak lagi menjadikan diri kita dan manusia sebagai sarana menuju tujuan kita. Jadikanlah diri kita dan manusia lain sebagai tujuan kita. Begini analogi nya.  

Si A membelikan bunga untuk si B karena ia mencintainya. Dalam hal ini, membelikan bunga adalah sarana untuk mencapai tujuan si A, yakni si B. Berbeda jika si A membelikan bunga si B agar ia mendapat pujian. Dalam hal ini membelikan bunga dan si B adalah sarana bagi si A untuk mencapai tujuannya yakni mendapat pujian. Jelas berbeda bukan? Dengan merubah cara berpikir kita, secara tidak sadar kita telah menyelamatkan dunia dari insting negatif kita.

Disamping cara berpikir, bagaimana cara kita memperlakukan diri kita sendiri juga sangat mempengaruhi perilaku orang lain terhadap kita dan terhadap manusia lain. Tidak percaya? begini analogi nya.

Pernah merasa insecure dan mengolok-olok diri sendiri? pasti pernah kan. Mengatakan pada diri sendiri bahwa kita tidak cantik karena memiliki jerawat sama dengan kita mengatakan pada orang lain bahwa jerawatnya besar dan membuatnya tidak cantik. Berbohong kepada diri sendiri sama dengan berbohong kepada orang lain. Begitu juga sebaliknya jika mengatakan kejujuran pada diri sendiri sama dengan kita jujur pada orang lain.

Formula kemanusiaan ini memiliki sifat seperti riak air. Semakin baik kemampuan kita jujur pada diri sendiri akan meningkatkan kemampuan kita jujur pada orang lain, dan kejujuran kita pada orang lain akan meningkatnya kejujuran orang lain pada dirinya sendiri dan akan mempengaruhi mereka untuk lebih jujur pada orang lain. Kemampuan kita untuk memperlakukan diri sendiri akan memberikan pengaruh kepada orang lain dalam memperlakukan dirinya dan seterusnya. Oleh sebab itu beres kan masalah kita dengan diri kita baru kita akan memetik hikmah positifnya dan melihat orang lain mem-beresi hubungan mereka dengan diri mereka sendiri.

Sebagian dari pembaca akan melihat ini sebagai omong kosong dan mungkin sebagian lagi melihat ini sebagai sesuatu yang berharga. Bagaimanapun respon anda, tidak ada salahnya untuk berbuat baik dan menyebar kebaikan.

Salam.,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline