Lihat ke Halaman Asli

Rizkia Ayuni Putri

Universitas Islam negeri Mataram, prodi komunikasi dan penyiaran Islam, fakultas dakwah dan ilmu komunikasi

Kembalinya Jajanan Khas Tradisional "Sagon"

Diperbarui: 3 Juni 2024   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar : Rizkia

KEMBALINYA JAJANAN KHAS TRADISIONAL "SAGON"

 

 

 

Lombok Barat, - Pembuatan jajanan khas tradisional ini dilakukan oleh ibu Mustiah yang berasal dari desa rumak dengan metode pembuatan yang masih menggunakan alat tradisional jajanan ini hadir pada tahun 80an dan kembali pada saat ini masih dengan  cara-cara yang dulu. (Senin, 03/06/2024).

  Pembuatan makanan khas tradisional ini sudah lama sekali punah dan kemabli setelah ibu Mustiah membuat  jajanan ini dan di promosikan lewat sosial media dan akhirnya ibu Mustiah memustukan untuk menjual jajan sagon ini agar tidak hilang jajanan khas tradisional yang sudah di ajarkan oleh nenek moyang kita dahulu pada tahun 80an, pembuatan jajanan ini berlangsung selama 4 jam biasanya ibu Mustiah membuat jajan sagon ini dari jam 13:00-16:00.

Salah satu warga yang menjadi langganan ibu Mustiah menyampaikan perasaannya saat di wawancara " Jajanan ini sangat enak dan gurih dengan cita rasa gula, ketan dan kelapa parut menyatu jadi satu karena alat-alat yang digunakan juga masih dengan alat tradisional seperti loyang yang digunakan ialah tutup biskuit kaleng, serabut kelapa, bahan bakar kayu dan juga kompor yang digunakan terbuat dari tanah liat." Ujar Rusnawati.

Jajanan sagon ini sangat patut di kembangkan kembali agar anak-anak zaman sekarang mengenali makanan khas tradisional kita. Lanjutnya.

Selain itu ibu pembuat jajanan mengatakan, "Jajanan ini biasanya matang sesuai dengan apinya jika apinya besar maka semakin cepat matang, biasanya saya  membuat jajanan 3kg per hari dan menjual 1kg dengan harga Rp. 65. 000 rupiah bisa juga memebeli mulai dengan harga Rp. 15. 000 rupiah saya sudah membuat jajanan ini dari 5 tahun yang lalu tapi tidak seramai ini setelah di promosikan lewat sosial media dan saya tidak menyangka akan ada lagi orang yang masih suka dengan jajanan ini." Ujar Mustiah. Pada (Senin, 03/06/2024), Di desa rumak.

 sumber gambar: Rizkia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline