Lihat ke Halaman Asli

Putri Rheina

UIN K.H ABDURAHMAN WAHID PEKALONGAN

Peran Penting Strict Parents di Keluarga

Diperbarui: 15 Desember 2022   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Bersikap tegas merupakan sebuah hal yang wajar dalam mendidik anak, tapi jangan sampai lupa untuk memberikan kesempatan apa yang telah menjadi hak anak, salah satunya kasih sayang. Memiliki orangtua dengan pola asuh Strict Parents bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak. Tanpa adanya dukungan dan kasih sayang dari kedua orangtuanya, anak akan merasa kesulitan untuk memperbaiki dirinya.

Strict Parents atau gaya pengasuhan yang ketat dipercaya oleh banyak orang dapat membentuk prilaku seorang anak dan diharapkan menjadi orang yang hebat, namun sebenarnya metode pengasuhan ini bisa  berdampak buruk pada kesehatan anak. Ciri-ciri yang dapat kita ketahui dari dampak buruknya Strict Parents pada anak, contohnya anak akan merasa banyak beban, banyak aturan, merasa kurang kasih sayang, merasa tidak diberikan kebebasan atau kepercayaan dari orangtua. 

Dampak buruk Strict Parents pada anak merasa tidak bahagia dan depresi, mengundang gangguan prilaku membuat anak suka berbohong, menjadi anak tukang bully, anak menjadi tidak percaya diri, kurang mampu mengatur diri sendiri, hubungan anak dengan orangtua menjadi bermasalah dan memiliki motifasi yang rendah.

Dari sisi pesikologi, arti Strict Parents adalah orangtua yang menempatkan standar tinggi dan suka menuntut anak, orang tua yang menganut gaya pengasuhan ini dapat bersifat otoritatif atau otoriter, saat orangtua menempatkan standr yang tinggi pada anak sambil memberikan dukungan dengan kasih sayang dan dukungan, itu tandanya mereka bersifat otoritatif. Gaya pengasuhan ini umumnya bisa membuat seorang anak menjadi pribadi yang lebih baik. 

Tetapi yang disayangkan, sebagian besar Strict Parents tidak bersifat otoritatif, tetapi cenderung otoriter. Strict Parents  yang otoriter bisa dilihat dengan prilaku yang dingin, minim responsif, dan tidak juga seportif terhadap anaknya. Peraturan yang mereka buat biasanya sangat ketat dan terlihat sewenang-wenang. Mereka juga tidak engizinkan anaknya uantuk menyuarakan opini atau mempertanyakan sebuah keputusan yang telah dibuat oleh orangtuanya. Dengan begitu, otangtua yang Strict  artinya menerapkan sebuah gaya pengasuhan yang ketat.

Selain banyaknya dampak negatif dari Strict Parents tentu ada sisi positifnya. Orangtua yang menerapkan pola asuh Strict Parents memerlukan kepekaan psikologis yang sangat tinggi terhadap anak, agar sang anak dapat belajar juga memahami apa yang perlu dilakukannya, sehingga tidak menjadi anak yang pembangkang. Anak akan lebih mudah dan mau mengikuti aturan yang diberikan oleh orangtuanya, serta dapat memenuhi tugas dan tanggung jawabnya tentang apa yang orangtua perintahkan. Banyak anak yang berhasil dibentuk oleh orangtuanya melalui pola asuh yang disebut Strict Parents memiliki standar moral dan kepribadian yang baik. Akhirnya akan memiliki nilai keunggulan tersendiri ditengah masyarakat.

Dampak positif dari pola asuh Strict Parents yang diterapkan jika aturanyang dibuat orangtua bersifat wajib dilaksanakan seperti melakukan sholat lima waktu. Anak akan bertambah rajin dalam beribadah, menjadi lebih paham sopan dan santun, dan lebih taat kepada orangtua. Anak akan menonjolkan bakatnya untuk membuktikan kepada kedua orangtua dan keluarga terdekat bahwa sang anak mampu meperlihatkan melalui prestasi-prestasi yang didapatkan dari hasil kerja keras seorang anak untuk membanggakan orangtuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline