Lihat ke Halaman Asli

Putri Renata D

Universitas Jember

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian Kota Malang

Diperbarui: 9 November 2021   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Adanya pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang sangat besar bagi banyak negara khususnya Indonesia. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Secara Berskala Besar (PSBB) atau saat ini dapat disebut juga sebagai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) agar mengurangi kegiatan yang memerlukan kontak fisik. Oleh karena itu, pandemi Covid-19 ini banyak merubah keseharian masyarakat Indonesia.

Salah satu contohnya adalah proses pembelajaran di sekolah atau bekerja di kantor yang biasanya dilakukan secara luring, karena adanya pandemi Covid-19 ini jadi dilaksanakan secara daring atau WFH (Work From Home). Selain itu, diadakan juga jam malam untuk toko, restoran bahkan ada jalan yang ditutup. Hal itu menyebabkan banyak toko dan restoran sepi pengunjung sehingga terancam tutup.

Banyak juga perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), karena lemahnya permintaan pasar serta kesusahan untuk membayar gaji tenaga kerja yang menjadi beban untuk perusahaan tersebut. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang perekonomiannya menurun drastis.

Kota Malang termasuk salah satu kota dengan laju ekonomi yang tinggi di Jawa Timur. Perekonomian di Kota Malang ditunjang oleh beberapa sektor, diantaranya industri, jasa, perdagangan, dan pariwista.

Jika dilihat dari konstribusi beberapa sektor yang ada, sektor perdagangan, hotel dan restoran adalah sektor yang paling berpengaruh untuk perkenonomian Kota Malang. Diikuti oleh sektor industri yang dapat menggerakkan dan menumbuhkan potensi kegiatan perdagangan di Kota Malang. Dengan adanya industri akan banyak masyarakat di sekitar kawasan industri yang akan membuka pertokoan atau warung kecil. Menurut data BPS Kota Malang sektor perdagangan dan industri memiliki kontribusi sebesar 70% dalam perekonomian Kota Malang.

Tidak hanya sektor perdagangan dan industri saja, tetapi sektor pariwisata juga berperan penting bagi perekonomian Kota Malang. Meskipun Kota Malang tidak memiliki sumber daya wisata seperti Kota Batu dan Kabupaten Malang, tetapi pemerintah dapat mengembangkan potensi yang ada di Kota Malang seperti kuliner, seni dan budaya.

Pada awal pandemi Covid-19 perekonomian kota khususnya Kota Malang sangat terasa dampaknya, karena sektor perdagangan, industri dan pariwisata menyumbang banyak dalam perekonomian Kota Malang. Sedangkan di saat pandemi Covid-19 berlangsung Kota Malang harus menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala yang membuat tempat wisata, restoran dan hotel sepi pengunjung. Selain itu, ada banyak pekerja yang dirumahkan serta di PHK. Para pekerja yang di PHK kebanyakan berasal dari industri, hotel dan restoran.

Saat itu Pemerintah Kota Malang masih belum bisa beradaptasi terhadap dampak pandemi Covid-19 yang terjadi secara tiba-tiba, karena selama ini jarang sekali terjadi pandemi dalam jangka panjang yang bisa mempengaruhi semua kegiatan masyarakat dan pemerintahan.

Pemerintah Kota Malang berupaya untuk bangkit dari dampak pandemi Covid-19 ini dengan melakukan segala upaya. Pemerintah Kota Malang melakukan upaya yang membuat sektor kesehatan dan sektor ekonomi bergerak secara bersamaan. Dengan harapan dapat menekan jumlah orang yang terkena Covid-19 serta dapat menaikkan kembali ekonomi di Kota Malang.

Pemerintah Kota Malang sangat memaksimalkan segala potensi yang ada, seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), industri kreatif, serta platform digital yang didukung oleh meningkatnya sumberdaya manusia. Terkait sektor pariwisata, pemerintah Kota Malang memberikan sertifikat bagi pelaku usaha yang mematuhi protokol kesehatan yang telah diberi dari pusat.

Platform digital juga dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Seperti dapat memperluas pemasaran produk yang dijual serta dapat juga berjualan secara online, karena saat pandemi Covid-19 seperti ini banyak masyarakat yang menghindari keramaian dan lebih memilih untuk belanja online saja. Selain itu, belanja online juga lebih praktis bagi masyarakat, karena barang akan langsung sampai di depan rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline