Biasanya anak yang tumbuh dari keluarga broken ho mengalami tantangan emosional dan di psikologi dalam diri mereka. penyebab nya bukan hanya dari perceraian orang tua, tapi juga bisa dari faktor yang ada dalam keluarga. dan bisa mempengaruhi mental anak dan menimbulkan luka dalam batin mereka.
Apakah kesehatan mental yang dialami anak broken home dapat mempengaruhi dalam proses pembelajaran? Tentu saja kesehatan mental dapat berpengaruh dalam proses pembelajaran mengganggu proses pembelajaran seperti
1. yaitu kesulitan berkonsentrasi anak yang memiliki gangguan mental mereka merasa cemas sedih atau marah karena pikiran mereka tidak fokus dan tidak bagus pada pembelajaran melainkan pada masalah yang mereka hadapi sekarang.
2.penurunan motivasi anak bisa saja kehilangan minat pada kegiatan belajar karena mungkin mereka berpikir tidak ada gunanya belajar kalau orang tua mereka tidak menginginkan hal tersebut
3.perubahan perilaku biasanya anak broken home menjadi agresif dan sensitif mereka lebih memilih menjadi pribadi yang berbeda sehingga dapat menghambat proses belajar
4.gangguan tidur anak broken home sering mengalami hal ini yaitu masalah tidur tidur tidak teratur dan menyebabkan kelelahan,sulit berkonsentrasi dan kinerja akademik menurun.
5.kesulitan mengatur emosi anak sering kesulitan mengelola emosi sehingga sering labil dan dan menyulitkan untuk mengikuti aturan dan berinteraksi dengan teman sebaya nya.
apakah kesehatan mental anak pada broken home ini bisa diatasi? tentu saja bisa semua itu bisa diatasi biasanya dengan cara memberi dukungan moral terus lingkungannya yang mendukung dan ada beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut:
1.dengan terapi, terapi psikologis jadi salah satu obat yang efektif untuk membantu anak dalam masa sulit,sedih, marah,atau cemas. manfaat terapi juga bisa untuk membentuk mengapresiasi perasaan atau jadi diri mereka.
2.kelompok dukungan, dengan cara anak itu berbaur dengan lingkungan,teman sebaya ,terus masyarakat dapat membantu anak merasa tidak sendirian dan akan mendapat dukungan dari lingkungannya,terus masyarakat, dan teman sebaya nya.
3.batasi konflik , sebagai orang tua seharusnya tahu dampak apa yang mereka perbuat, yaitu dampak apa yang mereka perbuat atas perseteruan mereka seharusnya orang tua hindari konflik di depan anak sehingga anak itu tidak merasa tertekan.