Lihat ke Halaman Asli

Problematika Bahasa Indonesia dalam Ragam Tulisan

Diperbarui: 14 April 2024   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kesalahan berbahasa Indonesia ragam tulisan tidak sepatutnya diabaikan. Hal ini berarti perlu dilakukan perbaikan terhadap kesalahan berbahasa ragam tulisan yang ada untuk menghindari sikap negatif penutur bahasa Indonesia terhadap bahasa Indonesia. Hal lain yang melatarbelakangi penelitian ini adalah asumsi bahwa analisis kesalahan berbahasa ragam tulisan sangat relevan dengan keperluan akademik.

Problematika atau permasalahan yang terdapat pada bahasa Indonesia terjadi pada berbagai level kebahasaan misalnya: problematika dalam tataran fonologi, tataran morfologi, tataran sintaksis, tataran semantik, dan tataran penerapan EYD. Dalam penelitian ini, problematika yang diamati terjadi pada ragam bahasa tulisan baik dalam konteks formal maupun nonformal.

Contoh Problematika Bahasa Indonesia dalam Tataran Fonologi
adanya kesalahan fonologi dalam ragam tulisan yang ditulis dalam bentuk spanduk pengumuman jual beli tanah di sebuah lokasi. Yaitu " di jual tampa perantaraan " Kesalahan berbahasa adalah perubahan fonem pada kata tampa. Seharusnya fonem [m] pada kata tampa pada spanduk pengumuman di atas ditulis menggunakan fonem [n] sehingga menjadi kata tanpa. Dalam KBBI, kata tanpa merupakan kelas kata keterangan (adverbia) yang berarti tidak dengan; tidak ber-. Contoh pemakaian dalam kalimat menghilang tanpa bekas. Sedangkan kata tampa tidak ditemukan
dalam KBBI karena kata tersebut memang bukan termasuk kosakata bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa ragam tulisan pada spanduk di atas dapat diperbaiki dengan kalimat dijual tanpa perantara.

Kesalahan lain dalam tataran fonologi penulis temukan pada berkas administrasi jadwal perkuliahan sebuah perguruan tinggi. Kesalahan yang dimaksud tampak. Kesalahan bahasa ragam tulisan yang terdapat adalah penghilangan fonem [k] pada kata perbankan. Seharusnya, kata tersebut ditulis dengan bentuk
perbankkan karena kata tersebut merupakan bentuk turunan dari proses morfologis afiksasi yang terdiri atas kata dasar dan imbuhan konfiks. Kata dasar yang dimaksud adalah bank bukan ban dan imbuhan yang dimaksud adalah per- kan. Kata bank dalam KBBI berarti lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pinjaman (kredit) dan jasa dalam pembayaran dan peredaran uang. Sedangkan kata perbankkan berarti hal atau segala sesmengenai bank. Sementara itu, kata ban dalam KBBI berarti lingkar dari karet yang dipasang melingkar pada roda (sepeda, mobil, dsb) sedangkan kata perbankan berarti hal atau segala sesuatu mengenai ban. Tentunya maksud yang ingin disampaikan oleh pengelola pendidikan dalam jadwal di atas adalah perbankkan berarti hal atau segala sesuatu mengenai bank. Dengan demikian, kesalahan ragam bahasa tulisan pada jadwal di atas dapat diperbaiki menjadi JADWAL KULIAH PERBANKKAN SYARIAH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline