Sering kali bila seorang anak yang merasa rumah bukan rumah yang senyamannya bagi orang lain anak tersebut pasti akan mencari kenyaman dengan orang yang menurutnya se frekuensi dengannya. anak akan mencontohkan apa yang orang tua anak tersebut ajarkan. sikap agresif contohnya, sikap yang pasti akan ditirukan oleh anak tersebut karena memang sudah menjadi sikap yang turun menurun.
Berdasarkan Penelitian di Finlandia kepada para narapidana yang sedang menjaklani masa tahanan dilakukannya analisis genetik. Kesimpulan yang didapat yaitu dua gen saling berhubungan dengan kekerasan sikap agresif. adapun dua gen tersebut ialah MAOA dan Cadherin 13 (CDH 13). Orang yang memiliki gen kekerasan tersebut 13 kali lebih beresiko memiliki riwayat kejahatan yang turun menurun atau berulang.
kepribadian agresif kepada anak ada yang berupa agresifitas verbal dan fisik, contoh verbal yaitu menghina, mengancam, berteriak-teriak, berbicara kasar, mencaci maki, dll. Sedangkan contoh Fisik yaitu memukul, menendang, mencubit, mendorong, dll.
Adapun pengaruh atau faktor yang bisa membuat anak bersikap agresif yaitu dari faktor lingkungan dan juga sekolah tempat iya menempuh pendidikan tempat tersebut sangat berpengaruh sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan karakter pada anak. Contohnya didalam lingkungan keluarga yang sering kali terjadi konflik, kurangnya komunikasi yang lancar dalam keluarga atau sering terjadi kesalah pahaman, kurangnya dukunagn dari oeang tua terhadap aktifitas anak, maka hal hal tersebutlah yang menjadi faktor utama perilaku negatif pada anak. selanjutnya perilaku agresif juga muncul dari karakter kepribadian sejak lahir, disaat anak mengalami emosi dan rasa permusuhan, disaat orang tua melarang hal yang di sukai oleh anak dan disaat orang terdekatnya tidak menuruti segala kemauannya.
MAOA dan cadherin 13 dapat diturunkan dari orang tua ke anak. maksudnya adalah, seorang anak yang orang tuanya sering memeberikan kekerasan pada anak tersebut pasti anak tersebut akan tumbuh menjadi pelaku kekerasan juga. bisa dilihat puka bahwa penjahat kekeran dapat agresif dari dalam tubuhnya sendiri tanpa disadari.
dan cara dengan mengakhiri kekerasan ini, orang tua harus sesegera mungkin mengehentikan budaya ini. hal hal yang dapat mengurangi adanya kekerasa terhadap anak ialah seperti memberikan empati yang lebih kepada anak, mendengarkan apa yang anak ceritakan tanpa menyanggah atau menyalahkan keputusannya, atau menceritakan hal hal kecil dalam kehidapan seharu hari setelah berkegiatan.
sebagai orang tua seharusnya harus memahami bahwasanya kekerasan yang orang tua lakukan dengan niat mendisiplinkan serta mendidik anak dengan kekerasan adalah hal yang sangat salah, pada dasarnya hal yang orang tua berikan kepada anak dari pola asuh akan sangat berdampak bagi anak contohnya adalah pola asuh yang agresif. jadi jika seorang anak mengalami kekerasan sebagai anak yang baik mulailah mengakui bahwasanya hal yang membuat tidak merasa nyaman, menyakiti hati, fikiran maupun fisik serta hal yang begitu menyedihkan harus dibicarakan dengan cara berkomunikasi dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H