Lihat ke Halaman Asli

Putri Raisa Islamy

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Perkembangan Islamphobia di Jerman dan Prancis

Diperbarui: 3 Juni 2021   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam di eropa bukan lah hal yang baru kita ketahui sejarah awal tentang islamphobia atau sebutan Anti-islam yang menjadi masalah di belahan dunia karena terjadi diskriminasi, kebencian, Rasisme dan Radikalisme terhadap islam di mana budaya timur tidak memiliki kesamaan nilai budaya dengan barat. Bahkan, non-barat. berkembang menjadi Islamophobia pasca tragedi WTC 11 September 2001 yang membangkitkan rasa takut berlebihan pada terorisme persatuan dengan Islam, teori budaya oleh Samuel Hutington pada tahun 1996 menyatakan bahwa kebudayaan Eropa berakar pada Umat Kristen-Yahudi menjadi identitas. konflik ini terjadi baik internal maupun eksternal. pada abad ke 18 jerman adalah negara yang terbanyak imigran umat islam dengan jumlah 4,7 juta yang nenempatkan sebagai negara ke dua di eropa dan populasi terbanyak di bawah prancis. Mayoritas pengungsi di bagian barat adalah dari keturunan Turki, Asia Tenggara, Afrika Utara, Eropa Tenggara, Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Pengungsi ini adalah para pekerja yang di bayar rendah oleh pemerintah jerman.  islam  mulai menunjukan jati diri atau identitas agama sebagai  islam dengan membangun tempat ibadah (Masjid), Mengajarkan agama islam kepada orang lain dan mendirikan organisasi islam di jerman. hal ini merasa terancam karena agama islam membawa perkembangan yang sangat cepat seperti banyak orang yang mulai masuk ke agama islam. secara internal umat Islam mereka mengalami banyak masalah, Muslim di Jerman juga mengalami sejumlah perlakuan diskriminatif di ranah sosial seiring dengan perkembang nya islamophobia dan ekstrem kanan Kristen di Eropa Barat. 

Diskriminasi yang di lakukan terhadap islam seperti di tempat kerja, diskriminasi pemakai hijab, kesulitan integrasi, pendidikan dan radikalisme agama. hal tersebut kita bisa lihat bahwa apa yang di alami oleh  islam itu tidak mendapatkan keadilan malah mendapatkan deskriminatif  sama hal nya dengan di prancis orang keturunan islam tidak di anggap dan di asingkan. Dan Muslim di Prancis lebih sulit mencari pekerjaan dibandingkan Kristen.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline