Lihat ke Halaman Asli

Putriputriii

Sya masih pelajar dan mahasiswa

Teori lev vygotsky dan piaget tentang perkembangan sosial kognitif

Diperbarui: 19 Januari 2025   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Lev Vygotsky dan Jean Piaget tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif

1. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget
Jean Piaget adalah seorang psikolog yang dikenal dengan teorinya tentang perkembangan kognitif pada anak-anak. Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak berlangsung melalui empat tahap yang berbeda, yang berhubungan erat dengan cara anak memandang dan memahami dunia.

Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget:

Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui indera dan aktivitas motorik mereka. Mereka mulai menyadari objek yang ada di sekitar mereka dan mengenal konsep objek permanen (objek tetap ada meskipun tidak terlihat).
Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Anak-anak mulai mengembangkan kemampuan untuk berpikir simbolik, yang memungkinkan mereka untuk menggunakan kata-kata dan gambar untuk mewakili objek dan peristiwa. Namun, pemikiran mereka masih egosentris, yaitu mereka kesulitan melihat dunia dari perspektif orang lain.
Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai dapat berpikir logis mengenai objek dan peristiwa yang mereka alami. Mereka mulai memahami konsep konservasi (misalnya, volume atau jumlah tetap meskipun bentuknya berubah), klasifikasi, dan urutan.
Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak-anak dalam tahap ini dapat berpikir secara abstrak dan hipotetis. Mereka dapat memecahkan masalah yang lebih kompleks, berpikir tentang kemungkinan, dan membuat kesimpulan berdasarkan logika formal.
Pandangan Piaget tentang Perkembangan Sosial:

Piaget percaya bahwa perkembangan sosial dan kognitif anak-anak saling berkaitan. Meskipun ia tidak mengembangkan teori khusus tentang perkembangan sosial, pandangannya mengenai perkembangan kognitif berimplikasi pada cara anak-anak berinteraksi sosial. Misalnya, pada tahap praoperasional, anak-anak cenderung egosentris dan kesulitan memahami perspektif orang lain, yang memengaruhi interaksi sosial mereka.

2. Teori Perkembangan Sosial dan Kognitif Lev Vygotsky
Lev Vygotsky adalah seorang psikolog asal Rusia yang berfokus pada peran interaksi sosial dalam perkembangan kognitif anak. Vygotsky menekankan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam membentuk cara anak berpikir dan belajar.

Konsep-konsep Utama dalam Teori Vygotsky:

Zona Perkembangan Proksimal (ZPD): ZPD adalah jarak antara tingkat perkembangan aktual anak (apa yang dapat mereka capai sendiri) dan tingkat perkembangan potensial mereka (apa yang dapat mereka capai dengan bantuan orang lain, seperti orang dewasa atau teman sebaya). Vygotsky berpendapat bahwa anak-anak belajar paling efektif ketika mereka bekerja dalam ZPD mereka, dengan bantuan dan bimbingan.
Scaffolding (Penopang): Scaffolding adalah bentuk dukungan yang diberikan oleh orang dewasa atau teman sebaya yang lebih berpengalaman, yang membantu anak untuk melakukan tugas yang sebelumnya tidak dapat mereka lakukan sendiri. Seiring waktu, dukungan ini dikurangi (disesuaikan dengan perkembangan anak), memungkinkan anak untuk menjadi lebih mandiri.
Peran Bahasa dalam Perkembangan Kognitif: Vygotsky berpendapat bahwa bahasa adalah alat utama untuk berpikir dan belajar. Dengan bahasa, anak-anak dapat menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari interaksi sosial mereka. Pada tahap awal, anak-anak sering menggunakan bahasa secara eksternal (bicara kepada diri mereka sendiri) untuk mengatur perilaku mereka, yang dikenal sebagai "speech egocentric". Seiring waktu, bahasa internal ini menjadi bagian dari proses berpikir mereka.
Internalisasi: Vygotsky menjelaskan bahwa pengetahuan dan keterampilan sosial-kognitif yang diperoleh melalui interaksi sosial dengan orang lain akhirnya diinternalisasi oleh individu, menjadi bagian dari struktur kognitif mereka. Proses ini memungkinkan anak untuk berpikir dan bertindak secara mandiri.
Perkembangan Sosial dalam Perspektif Vygotsky:

Vygotsky melihat bahwa perkembangan sosial sangat penting bagi perkembangan kognitif. Anak-anak tidak berkembang dalam ruang hampa; mereka belajar melalui interaksi sosial dengan orang lain, terutama dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih terampil. Oleh karena itu, pengalaman sosial langsung dan dialog adalah sarana utama bagi anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif mereka.

Perbandingan Antara Piaget dan Vygotsky:
Peran Sosial:
Piaget: Menekankan perkembangan individu dan kognisi yang berkembang secara mandiri. Menurut Piaget, anak-anak berinteraksi dengan dunia dan memproses pengalaman mereka sendiri untuk membentuk pemahaman mereka.
Vygotsky: Menekankan bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam konteks sosial dan budaya. Interaksi sosial dan komunikasi dengan orang dewasa dan teman sebaya memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan kognitif anak.
Peran Bahasa:
Piaget: Menganggap bahasa sebagai produk dari perkembangan kognitif anak, yang muncul ketika anak sudah mencapai tingkat perkembangan tertentu.
Vygotsky: Melihat bahasa sebagai faktor penting yang membentuk perkembangan kognitif itu sendiri. Bahasa adalah alat berpikir yang sangat penting dan membantu anak dalam memproses dan mengorganisir pengalaman.
Perkembangan Kognitif:
Piaget: Menyatakan bahwa perkembangan kognitif mengikuti urutan tahapan yang tetap dan universitas. Anak-anak melewati tahap-tahap tersebut secara berurutan dan kognisi mereka berkembang secara mandiri.
Vygotsky: Menyatakan bahwa perkembangan kognitif bersifat lebih fleksibel dan dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya. Perkembangan ini tidak hanya mengikuti urutan tahap yang tetap, tetapi sangat bergantung pada interaksi sosial dan dukungan yang diberikan oleh lingkungan sosial.
Kesimpulan:
Baik Piaget maupun Vygotsky memberikan pandangan yang berharga tentang perkembangan sosial dan kognitif anak, meskipun mereka memiliki pendekatan yang berbeda. Piaget lebih menekankan pada perkembangan individu secara mandiri melalui pengalaman dan penyesuaian terhadap lingkungan, sementara Vygotsky menekankan peran penting interaksi sosial dan budaya dalam pembentukan pengetahuan dan keterampilan kognitif. Keduanya menawarkan perspektif yang saling melengkapi tentang bagaimana anak-anak berkembang dalam aspek kognitif dan sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline