Lihat ke Halaman Asli

Senja

Diperbarui: 10 September 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto disebelah rumah deket/dokpri

Banyak orang yang menyukai senja 

Fenomena alam senja terjadi saat matahari berada di bawah horizon, baik saat matahari terbenam maupun sebelum matahari terbit. Senja dikenal dengan warna-warna spektakuler yang dihasilkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi. Berikut adalah beberapa aspek menarik tentang fenomena senja:

1. Gradasi Warna: Saat senja, langit sering menampilkan warna jingga, merah, ungu, dan kuning. Ini terjadi karena cahaya matahari harus melewati atmosfer yang lebih tebal, yang menyaring panjang gelombang cahaya biru dan hijau, meninggalkan warna merah dan jingga.

2. Pembiasan Cahaya: Fenomena ini terjadi karena cahaya matahari yang memasuki atmosfer bumi dibelokkan oleh molekul-molekul udara dan partikel debu. Semakin rendah posisi matahari, semakin banyak cahaya yang dibelokkan dan dihamburkan.

3. Golden Hour: Istilah ini sering digunakan oleh fotografer untuk merujuk pada waktu senja ketika cahaya matahari yang lembut memberikan efek pencahayaan yang indah dan hangat.

4. Efek Cahaya Samping: Pada senja, matahari berada di sudut rendah, menyebabkan bayangan yang panjang dan pencahayaan dari samping, yang memberikan lanskap tampilan tiga dimensi yang dramatis.

Senja juga memiliki makna filosofis dan sering diasosiasikan dengan ketenangan, keindahan, dan transisi dari terang ke gelap.

Senja terjadi ketika matahari berada di bawah horizon, baik saat matahari terbenam (senja sore) atau sebelum matahari terbit (senja pagi atau fajar). Fenomena ini merupakan hasil interaksi antara cahaya matahari dan atmosfer bumi. Berikut proses terjadinya senja:

1. Posisi Matahari di Bawah Horizon: Senja terjadi ketika matahari mulai bergerak menjauh dari garis pandang kita di bumi. Pada waktu ini, sinar matahari masih menerangi atmosfer, tetapi matahari itu sendiri sudah tidak terlihat dari tempat kita berdiri.

2. Pembiasan Cahaya: Cahaya matahari yang masih mencapai atmosfer dibelokkan atau dibiaskan oleh molekul udara dan partikel debu. Karena matahari berada pada sudut rendah, cahaya harus melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal, menyebabkan sebagian besar cahaya biru dan hijau tersebar keluar, sementara cahaya merah dan oranye tetap terlihat, memberikan warna khas senja.

3. Hamburan Cahaya (Efek Rayleigh): Hamburan Rayleigh menyebabkan warna biru dari spektruml cahaya terlihat lebih sedikit di senja, karena partikel di atmosfer lebih efektif menyebarkan panjang gelombang cahaya biru, sementara warna merah dan kuning, dengan panjang gelombang lebih panjang, lebih terlihat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline