Pemerataan Ketimpangan Pendidikan (Learning Loss) Akibat Pandemi Covid-19 Sebagai Progres Kualitas Generasi Muda
Oleh Putri Permatasari Asih
Ciamis
Pendidikan merupakan akses paling penting untuk mendikte kemajuan suatu negara. Generasi muda yang berkelas dilahirkan dari pendidikan yang berkualitas. Sama halnya dengan negara yang maju dikarenakan sistem pendidikannya yang bermutu. Begitu pentingnya pendidikan untuk jaminan masa depan bangsa.
Word Population review mempublikasikan di tahun 2022, peringkat pendidikan Indonesia berada di ranking ke-54 dari 78 negara. Dilihat dari fakta tersebut Indonesia masih berada di posisi rendah di dunia. Bahkan di Asia, Indonesia masih kalah sistem pendidikannya dengan Malaysia.
Pandemi Covid-19 yang masih terjadi sampai sekarang menjadi salah satu faktor yang sangat berdampak bagi pendidikan di dunia termasuk Indonesia. Beradaptasi dengan suasana baru yang merubah sistem pendidikan, awalnya tatap muka langsung (luring) menjadi pembelajaran jarak jauh atau tatap maya (daring).
Bukan hal mudah untuk merubah sistem pendidikan yang sekarang menjadi serba menggunakan teknologi. Indonesia juga pernah mengalami kekosongan kegiatan belajar mengajar selama beberapa minggu. Hal ini membuat banyak peserta didik menjadi learning loss, dikarenakan sistem pembelajaran di Indonesia masih dalam penyesuaian pada sistem baru.
Bukan hal baru sebenarnya bahwa kualitas pendidikan di Indonesia di kata masih rendah. Sudah banyak akar permasalahan yang dari dulu masih menjadi perhatian sampai sekarang. Ditambah lagi fenomena pandemi Covid-19 yang marak terjadi di Indonesia hampir merusak visi dan misi pendidikan di Indonesia.
Menurut Harian Kompas, learning loss ialah terjadi penurunan kemapuan pengetahuan dan keterampilan akademis peserta didik. Penyebab terjadinya learning loss dimasa pandemi ini semakin memperuncing permasalahan ketimpangan pendidikan di Indonesia.
Peserta didik dipaksa harus terburu-buru untuk mencapai target materi pembelajaran dikarenakan pandemi ini, dengan terus menyesuaikan sistem dan kurikulum pembelajarannya. Permasalahan ini semakin krisis didaerah pedalaman Indonesia, yang memang sudah dari awal terjadi ketimpangan pendidikan.
Kurangnya pemahaman teknologi menjadi persoalan besar untuk melaksanan proses pembelajaran di era pandemi ini. Bahkan di daerah terpelosok, teknologi masih menjadi hal tabu. Fasilitas teknologi buat menunjang kelancaran pembelajaran masi tidak memadai di wilayah terpencil Indonesia.